Wahyu Kenzo Pemenang Lelang Jersey Bersejarah Berfoto Bersama Mat Halil Dan Jersey Di Posko Bonek Peduli Rakyat Warkop Pitulikur, Jumat 6 Agustus 2021.

Surabaya, Greenforce – Perjalanan lelang jersey bersejarah milik legenda hidup Persebaya Mat Halil telah rampung dilaksanakan di posko Bonek Peduli Rakyat di Warkop Pitulikur Jalan Bagong Surabaya, hari Jumat tanggal 6 Agustus 2021 pukul 19.27.

Di hadiri oleh Presiden Klub Azrul Ananda, Tommy Wilafa, dan pemenang lelang Wahyu Kenzo 88, serta legenda pemilik jersey Mat Halil, ditemani oleh koordinator tribun utara Cak Cong dan koordinator Bonek Disaster Response Team (BDRT) Cak Bojes.

Acara di mulai pukul 19.27 tepat dipimpin MC dari greennord. Rangkaian acara meliputi sambutan dari tamu undangan dan Koordinator tribun utara dan Koordinator BDRT.

Cak Bojes pertama-tama memberi sambutan singkat di acara tersebut. Magister olah raga ini memaparkan visi dan misi serta progress BDRT di beberapa kegiatan sosial yang telah dan sedang berlangsung, hingga inisiatif mengadakan lelang jersey tersebut.

Sambutan kedua adalah Presiden Persebaya Azrul Ananda. Putra sulung mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan ini meyampaikan kekaguman dan apresisasi pada aksi yang digelar bonek ini.

“Saya di kantor punya jersey orisinil milik Michael Jordan dan Kobe Bryan, tapi harga nya tidak semahal jersey Mat Halil ini” cerita suami Ivo Ananda ini. Pegiat sepeda ini begitu respek pada apa yang dijalankan bonek pada situas pandemi ini.

“Ini bukan saja rekor penjualan lelang, tapi ini juga sebagai kemenangan Persebaya” masih kata ayah 3 anak ini. Azrul mengakui bahwa ia tak menyangka apresiasi masyarakat dalam hal ini pecinta Persebaya begitu tinggi hingga memecahkan rekor tertinggi jersey pemain sepak bola, dan itu ada di Persebaya klub yang ia pimpin.

Sambutan selanjutnya adalah pemilik jersey Mat Halil. Mantan bek kanan Persebaya ini menyampaikan sambutan serupa ketika ia live streaming dalam penutupan bidding tanggal 5 agustus lalu.

“Jersey ini sangat berkesan, ini jersey perjuangan saat IPL lalu, jersey ini adalah jersey away, saat itu kita memiliki warna hijau, putih, merah, dan kuning, ini saya pakai saat away keluar pulau” kata pemilik nomor punggung 2 itu.

Mat Halil tidak menyangka bahwa jersey itu hingga tembus di angka Rp.130.188.188. Mat Halil menegaskan bahwa itu semata-mata bentuk kepeduliannya pada penanggulangan COVID-19 yang di gagas bonek.

“Karena ini sebagai misi kemanusiaan, saya langsung memberi meng-iya-kan permintaan teman-teman bonek, terus ada yang menyodorkan kwitansi/biro gilyet, saya disuruh isi, saya bilang, untuk sosial itu segalanya, gak bisa di lihat dari uang atau apapun” kata pelatih El Faza disambut tepuk tangan.

“Untuk nilai sebesar ini saya ikhlas membantu, wes terserah sampeyan yok opo carane, saya gak mau tahu hasilnya, yang penting saya membantu kemanusiaan ini, terus saya sebenarnya gak mau di posisi kayak gini, saya bilang ke pak yahya sudah selesai tugas saya kan, berhubung di telponi terus ya akhirnya saya mau gak mau datang” kata Halil sambil tertawa.

Pada kesempatan ini Crazy Rich Tommi Liwafa memberi sambutan. Pengusaha muda ini menceritakan awal ketika terlibat dalam aksi-aksi yang di gagas bonek. Tommy pernah membantu satu unit mobil operasional untuk BDRT saat kejadian bencana alam di Mamuju Sulawesi lalu. Sumbangan itu diserahkan langsung di markas green nord di warkop pitulikur langsung oleh Tommy beserta rekan-rekannya.

“Saya sempat teleponan dengan mas wahyu pas lelang dibuka, saya langsung buka saja di 110 juta, saya kaget tiba-tiba mas wahyu nge-bom dengan angka segitu di detik-detik akhir penutupan lelang itu” kata tommy langsung disambut tawa hadirin disana.

Di penutup sambutan adalah Wahyu Kenzo sang pemenang lelang tersebut. Wahyu yang dikenal sebagai pengusaha tambang dan beberapa cabang usaha lainnya menuturkan banyak hal tentang latar belakang kecintaannya pada Persebaya dan lika-liku mengikuti lelang tersebut.

“Saya kaget begitu tau mas tommy membuka 110 juta, wah ini pasti luar biasa”. Kata pemilik perusahaan Pansaka ini.

“Mas tom cerita ke saya bagaimana BDRT, langkah-langkahnya, sepak terjangnya bagaimana, jadi kalau tadi kata pak bojes bonek itu rusuh ta apalah, menurutku enggak sih, jujur saya orang Surabaya, meski bukan orang tribun, tapi saya sangat suka Persebaya, tapi yang saya suka ya itu bonek-nya” sambungnya.

“Saya asli Surabaya, jadi ada darah bonek-nya itu loh, menurut saya banyak arti menerjemahkan bonek, bisa nekat untuk kebaikan, nekat untuk perubahan, berani untuk melakukan sesuatu, itu sangat luar biasa”.

Dengan kerendahan hati, Wahyu mengatakan bahwa nilai dari lelang tersebut tidak seberapa dengan apa yang sudah di dapat dari rangkaian prestasi Mat Halil dan Persebaya.

“Jujur, dari dalam hati terdalam saya adalah bonek, jadi gak usah malu eh onok bonek onok bonek, hati nya bonek itu luar biasa” kata penyuka nomer 88 ini.

Di akhir acara penyerahan jersey, tribun utara memberi cindera mata berupa hoodie green nord kepada Wahyu Kenzo dan T-Shirt untuk Mat Halil kemudian ditutup dengan sesi foto bersama.

(tr)