Samarinda, greenforce.co.id – Pekan ke-5 lanjutan BRI Liga 1 Borneo FC akan menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (19/8/22) pukul 16.00 BBWI.
Berbekal kemenangan di kandang Persik Kediri, Borneo mengemban misi mengamankan poin dari ambisi Persebaya yang akan bertekad mencuri poin di Ibu Kota Kaltim tersebut.
Persebaya melawat bersama 22 pemain tanpa Brylian Aldama dan Higor Vidal. Kedua pemain ini ditinggal di Surabaya karena mengalami sedikit cedera. Kendati demikian, Persebaya masih memiliki lapangan tengah yang ofensif seperti M. Alwi Slamat dan Marselino Ferdinan.
Aji mengungkapkan meski Borneo memiliki kekuatan materi pemain yang bagus, pelatih asal Kabupaten Malang ini juga mengatakan bahwa anak asuh-nya juga bagus. “Tim kami sendiri juga bagus pertandingan terakhir meskipun tidak menang, tapi secara keseluruhan kami memainkan sepak bola yang tidak ada masalah, semua berjalan dengan baik, salah satunya juga faktor luck” terang CEO Asifa ini.
Diterangkan juga bahwa motivasi yang diberikan Aji Santoso adalah seluruh pemainnya harus bermain fight sepanjang pertandingan. “Untuk mengantisipasi adalah harus fight sepanjang pertandingan untuk mencuri poin disini” imbuhnya.
Catatan pertemuan Aji Santoso dan Milomir Šešlija saat coach asal Bosnia ini membesut Arema FC. Kala itu di musim kompetisi 2019, Persebaya berhasil melumat Singo Edan dengan skor 4-1. Laga “usiran” tersebut digelar di stadion Batakan, Balikpapan.
Catatan itu dikatakan Aji sudah terbilang kadaluwarsa. Sebab, kedalaman squad Borneo saat ini berbeda dengan Arema yang kala di latih pelatih berusia 58 tahun itu. “Tentunya setiap tim berbeda, itu dulu sekali, sekarang coach Milo melatih dengan materi berbeda, tentunya itu tidak bisa buat patokan lagi” terangnya.
Persebaya yang memiliki masa persiapan pendek tetap siap meladeni Borneo FC. Aji meletakan respect kepada Coach Milo dan Borneo yang hingga pekan ke-4 meraih banyak hasil hasil positif.
“Kembali lagi, di dalam sepak bola tidak ada yang tidak mungkin, meski bermain di Borneo, saya tekankan anak-anak untuk bermain lepas untuk minimal bisa mencuri poin disini ” tegas Aji.
Guna mengantisipasi ketajaman striker Borneo Matheus Antonio Souza dos Santos, yang dikenal sebagai Matheus Pato, Risky Ridho mengatakan bahwa sehari sebelum match, bek-bek telah diberikan video permainan striker-striker tersebut, untuk dipelajari dalam mengantisipasinya kata alumni El-Faza itu.
(tr/yl)