Surabaya, greenforce.co.id – Persiapan menjelang lanjutan BRI Liga 1 di Bali pada tanggal 28 Januari kontra PS Sleman, Persebaya meningkatkan intensitas latihan taktikal.
Latihan itu untuk menambah daya gedor dan sektor pertahanan Persebaya yang kerap kebobolan di menit-menit akhir.
Lini belakang Persebaya telah memiliki banyak opsi dengan hadirnya Ali Sesay. Bek berpaspor Inggris ini 5 laga berhasil clean sheet sebelum dia ke Sierra Lione untuk mengikuti seleksi timnas di Piala Afrika negaranya.
“Nanti kalau lengkap opsi-nya ada banyak, ada Ali, Ridho, Syaifuddin, dan lain-lain” Kata Aji Santoso.
Di putaran pertama Persebaya berhasil mengalahkan tim berjuluk Super Elja 3-1. Berbekal kemenangan itu Aji tetap mewaspadai kebangkitan tim kebanggaan warga Sleman tersebut.
“Ya dengan coach Putu Gede tentunya mungkin mereka lebih fresh, mainnya saya liat ada sedikit perbedaan dari pelatih sebelumnya, itu yang kami harus antisipasi” bebernya.
Papan atas yang semakin sengit dengan target managemen di posisi 5 besar, pelatih mantan pemain PSM Makassar ini memiliki keinginan untuk bisa lebih dari target managemen.
“Yang jelas kalau kami ada peluang meraih yang terbaik ya tentunya akan kami kejar, meskipun kita dari awal sudah ditargetkan di 5 besar” sambungnya.
“Minimal paling tidak di 5 besar, tentunya saya pribadi selalu kepingin melebih target managemen, kita masih berada on track,ya masih ramai lah perebutan gelar di sisa 14 laga dengan selisih poin yang dekat” Masih kata Aji.
Meningkatnya kasus Varian OMICRON, dimana 5 pemain Arema FC terpapar sebelum meladeni PSIS Semarang sebelum jeda, Aji Santoso akan memperketat segala aktivitas anak asuh-nya.
“Saya akan perketat anak-anak tidak sembarangan keluar, kalau tidak perlu sekali keluar gak perlu keluar, kalau keluar ijin assisten atau ijin saya, menurut saya sudah ada contoh 5 pemain Arema, itu jadi pelajaran bagi kami untuk lebih ketat” Tutup Aji.
(tr/yl)