Denpasar , greenforce.co.id – Bali United memastikan gelar juara kali kedua setelah mendengar pertandingan di Gianyar antara Persib Bandung dan Persik Kediri berakhir imbang 0-0.
Sontak pemain seluruh yang saat itu sedang melakukan pemanasan ( warming – up ) di lapangan bersama Persebaya langsung merayakan bersama seluruh staf pelatih dan official Bali United.
Dalam pekan ke-33 BRI Liga 1 Musim 2021/2022 Persebaya sebagai tamu di I Gusti Ngurah Rai ketika dijamu oleh Bali United. Persebaya menurunkan hampir seluruh skuad terbaiknya. Bali United tak kalah dalam Starting Eleven untuk menyempurnakan mereka.
Sayangnya, Bali United gagal melakukan revans dari tim kebanggaan Bonek ini. Bermain sama kuat di babak pertama, padahal Bali United memiliki banyak peluang di dapati Ilja Spasojevic dan Privat Braga, ampunan sepakan pemain asing dan naturalisasi itu melambung beberapa kali diatas mistar Ernando Ari.
Babak kedua permainan kedua tim mulai terbuka. Persebaya yang bermain dengan ciri khas satu dua sentuhan mulai merepotkan pemain Bali United. Menit ke 65′ Bruno Moriera berhasil mengeksekusi penalti dengan baik. Wasit Thoriq Alkatiri menunjuk titik putih akibat Leonard Tupamahu melanggar Taisei Marukawa.
Tertinggal 1-0 Bali United terus mengejar dan menggempur Persebaya dari tengah dan sayap sepertiga pertahanan Persebaya. Dalam keasyikan menyerang Samsul Arif Munip menambah keunggulan Persebaya dari umpan Ricky Kambuaya di menit 70′.
Unggul 2-0 Persebaya mengendurkan tekanan, Trisula Persebaya Taisei Marukawa, Ricky Kambuaya, dan Samsul Arif membombardir bek-bek Bali United yang mulai kehilangan fokus. Umpan Marukawa ke Samsul Arif berhasil menjadi kill the game . Menit ke 80′ Samsul membuat brace .
Stefanno “Teco” Cugurra mengakui dan memuji penampilan Persebaya. “Kami kalah, Persebaya bermain bagus”. Teco merangkum pernyataan bahwa saat ini Bali United sudah juara dan pemainnya di beri kelonggaran untuk merayakan juara.
Persebaya berhasil menahan euforia Bali United setidaknya untuk pekan ke-33 ini. Aji Santoso memberikan instruksi pada pasukan greenforce itu. “Saya katakan ke anak-anak untuk tidak terbawa situasi Juara Bali, bermain yang enjoy dengan karakter Persebaya” kata Aji.
“Alhamdulillah anak-anak bermain fight , kami berusaha untuk posisi ketiga, Bali United sudah juara, dengan mengalahkan Bali kami merasa juara tanpa Mahkota” ujar Aji.
Dari keseluruhan penampilan pelatih asal Kepanjen Malang ini memuji Rahmat Irianto yang bermain bagus dan lugas. “Menurut saya pemain yang tampil bagus adalah Rian (sapaan Rahmat Irianto), itu sebabnya saya tidak menyediakan pencetak gol Bruno dan Samsul di prescon ini”
Penampilan Rahmat Irianto yang dinilai kurang memuaskan oleh Bonek, Aji Santoso mengatakan bahwa putra sulung Bejo Sugiantoro telah bermain konsisten sepanjang musim. “Rian bermain konsisten menurut saya, ya karena tidak menang makanya banyak anggapan lain” bela Aji.
Tak hanya Rahmat Irianto, Aji juga memuji pemain sayap asal Hiroshima Jepang, Taisei Marukawa. “Taisei ini menurut saya pemain asing paling bersinar di musim ini” katanya.
Masa depan Taisei di Persebaya kata Aji akan dikoordinasikan dengan Manajemen. “Besok atau pas setelah pertandingan terakhir saya akan dihasilkan dengan manajemen”.
Aji santoso menanggapi bahwa di awal-awal CEO Asifa ini mendapatkan desakan mundur dan tagar dari supporter , Aji mengatakan dengan datar bahwa di sepakbola itu butuh proses. “Tidak bisa menilai pelatih dari 1-2 pertandingan, coba sekarang saya tanya, mana suara yang dulu bikin tagar ” Aji out “angkat tangan” tutup Aji sambil tersenyum.
(tr/il)