Gresik, greenforce.co.id – Pekan ke-24 Persebaya kembali meraih hasil negatif. Kalah dari tamunya PSM Makassar 1-0 (0-0) di Gelora Joko Samudro, Jumat (24/2).
Bermain di hadapan 2.561 Bonek dan Bonita, Persebaya kesulitan menembus pertahanan PSM yang di jaga Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa dengan sangat disiplin.
Persebaya lebih keluar menyerang dan memiliki banyak peluang. Menguasai jalannya pertandingan, keberuntungan tidak berpihak ke Bajul Ijo.
Everton Nascimento De Mendonca membalikan keadaan di menit ke 70′ melalui umpan tarik di sisi kanan kiper Andhika Ramadhani, cut back tersebut gagal di halau kapten Tim Alwi Slamat.
Skor 1-0 bertahan hingga wasit Oki Dwi P. Senjaya meniup peluit panjang. Kekalahan kedua beruntun ini di tanggapi Aji Santoso sebagai faktor luck.
Menurut Aji Santoso di After match press conference, kekalahan Persebaya ini menjadi evaluasi untuk menatap 10 pertandingan sisa Persebaya.
PSM memiliki barisan pertahanan sangat solid. Yuran dkk begitu baik menjaga pertahanan dan sulit ditembus. “Pertahanan PSM sangat solid, babak kedua kami menekan, jujur ini faktor luck saja” urainya.
Aji tetap memuji penampilan anak asuhnya yang telah bermain baik dan semaksimal mungkin. Pelatih asal Kepanjen ini memaparkan dua alasan mengapa green force kalah di match ini.
“Di babak pertama ada peluang yang gagal di manfaatkan Januar, kedua salah antisipasi Alwi yang menghalau bola bukan dengan kaki kuatnya” terangnya.
Ditegaskan juga meski Dewi Fortuna tidak berpihak, Aji mengatakan PSM selama 90 menit tidak memiliki satu peluang dari permainan terbuka. Hal itu juga di katakan Andre “Cobra” Oktaviansyah, mantan pemain Persikabo itu mengatakan bahwa Persebaya justru lebih mendominasi permainan, hanya tidak beruntung saja katanya.
Penampilan Sho Yamamoto dan Victor belum fit 100%. “Mereka tidak ikut latihan, cukup berpengaruh memang dengan tidak ikutnya latihan mereka” lanjut Aji.
Kondisi tidak maksimal tersebut di pahami Aji. Hingga mantan bek kiri Persebaya ini mengambil alternatif memasang pemain yang menjadi pemain pengganti.
Dua kali gol bunuh diri dan seringnya lini belakang kebobolan, Aji terus membenahi sektor itu. “Di latihan, di meeting sering saya sampaikan untuk tidak melakukan kesalahan di dua per tiga pertahanan, tadi Alwi kan tidak ada unsur kesengajaan, di sepak bola siapapun bisa bunuh diri” ungkapnya.
Dengan kekalahan ini. Persebaya akan semakin berat memenuhi target di 3 besar. “Di dua pertandingan ini saya target dapat poin 4, supaya menuju ke 5 besar tidak begitu berat” lanjutnya.
Kendati berat, Aji menjelaskan peluang tetap masih ada, namun berat, apalagi Persebaya di beberapa laga home tidak bisa menggunakan stadion Joko Samudro.
Persebaya siap main dimana saja yang penting layak tempatnya. Kondisi mental pemain Persebaya pasca kekalahan telak melawan Bali United, dirasa Aji masih menjadi trauma anak buahnya.
Persebaya selalu memberi kebebasan satu hari bagi pemain menikmati kemenangan jika menang, “saya akan komunikasikan ke anak-anak, untuk mengembalikan mental seperti di 9 pertandingan yang tak terkalahkan tandasnya.
___________________
greenforce.co.id
Jurnalis. : tonirupilu
Fotografer : yans.loss27