Surabaya, greenforce.co.id – Persebaya gagal meraih poin penuh di Surabaya kali kedua setelah lawan PS Barito Putera dan Rans Nusantara, Minggu (23/7) di Gelora Bung Tomo.
Persebaya harus berbagi poin dengan klub milik Rafi Ahmad dan Nagita Slavina itu 2-2 (1-2). Total poin yang di dapat Persebaya 5 poin dari 1 kali menang, 2 kali seri, dan 1 kali kalah.
Persebaya unggul pertama melalui gol Kadek Raditya Maheswara di menit ke 26′ memanfaatkan tendangan bebas Ze Valente ke sisi gawang yang di jaga Hilmansyah.
Tak berselang lama, Rans Nusantara membalas gol oleh Octavio Leal De Barros, yang memanfaatkan celah sisi Salman Alfarid di menit ke 30′. Aji Santoso mengomentari kebobolan tersebut.
“Pertandingan ini kembali lagi koordinasi pemain belakang menjadi masalah terutama di samping kiri, memang dengan tidak adanya Reva. Baru pertama kali si Salman main. Gol pertama dan kedua itu terlalu mudah. Ini yang menjadi PR saya”. Sesal Aji Santoso.
“Saya juga bisa memahami hatinya suporter. Ya saya minta maaf kami belum bisa menang di dua pertandingan. Kami akan fight untuk laga home berikutnya. Kita akan berusaha terus untuk mendapatkan nilai tiga” lanjutnya.
Kendati demikian, Aji mengapresiasi anak asuhnya yang sudah berjuang. “Saya juga mau terima kasih kepada pemain saya, terutama di babak kedua yang begitu fight ya. Akhirnya tidak bisa menang, tetapi seri ini bagi saya kalah” terangnya.
Pencetak gol Persebaya Kadek Raditya membuat gol perdananya bersama Persebaya. Mantan pemain Madura United ini di jumpa press pasca pertandingan berkata, “pertama, saya ingin berterima kasih kepada Tuhan, karena semua pemain Persebaya melewati pertandingan dengan sehat. Kedua, saya berterima kasih dan minta maaf kepada suporter dengan hasil yang kurang memuaskan, sangat mengecewakan bagi kami dan mereka” kata pemain asli Bali ini.
“Kami sebagai pemain sangat kecewa dengan hasil ini. Kami berharap di pertandingan kedepan, baik di home dan away, kami akan sekuat tenaga mendapatkan tiga poin” lanjutnya.
Aji Santoso menjelaskan kondisi performa Ze Valente. Sebab, saat pemain asal Portugal itu ditarik, aliran bola begitu cepat, dan artinya Ze Valente kerap menahan bola. “Ini pertandingan keempat. Kita memiliki poin lima. Yang jelas sebagai pelatih, apapun kondisinya, saya harus memback-up pemain saya. Saya tentunya adalah orang yang paling bertanggung jawab dengan hasil apapun, baik itu menang, kalah, dan seri” tegas Aji.
Di babak kedua, Aji menarik Ze dan memasukkan Toni Firmansyah. Masuknya Toni permainan tambah hidup dan bola mengalir efektif. “Karena sejak awal babak pertama sama babak kedua, selama Ze main, ditempel ketat lawan. Sehingga kurang begitu kelihatan, begitu ditarik diganti Toni, permainan jadi lebih cair. Sebenarnya tak ada masalah dengan siapapun. Untuk lebih detilnya, tanya ke Ze. Karena kalau selama ini, kita gak ada masalah. Semua baik-baik saja” papar Aji menjelaskan pertanyaan media terkait kondisi internal tim.
Persebaya seperti terlihat salah passing dan kontrol bola yang kurang baik. “Saya selalu tekankan dalam latihan atau dalam pertandingan. Saya selalu menginginkan pemain-pemain untuk melakukan banyak kombinasi, bahkan dalam meeting, saya selalu Tegaskan untuk mengalirkan bola lebih dinamis. Kalau udah di lapangan kan, saya tidak bisa ikut-ikut, kan begitu, yang terpenting dan sudah saya Informasi kan bagaimana cara bermain kita” urai Aji.
Melanjutnya pernyataan teknis, “Ya memang di babak pertama, memang kurang smooth, tetapi di babak kedua memang dengan pergantian pemain, jelas ada perubahan” jelas Aji. “Yang berikutnya, lawan terlalu mudah cetak gol. Yang jelas mental bertanding ter-influence, ada pengaruhnya. Seperti itu” lanjutnya.
Bonek terlihat kecewa saat akhir pertandingan. Mereka tidak menyanyikan Anthem Song For Pride. Aji menanggapi hal itu dengan mengatakan itu sebagai bentuk kecintaan Bonek pada Persebaya. “Tidak masalah, itu bukti bahwa suporter mencintai Persebaya. Jadi, memang saya perlu untuk menyampaikan permohonan maaf karena dua laga home kami belum menang. Tapi yang jelas, teman-teman Bonek masih support kita tadi” tutur Aji.
“Dari dirijennya tadi, masih memberi support untuk kita pada pertandingan-pertandingan berikutnya untuk segera bangkit. Itu sih. Menurut saya bagus, karena seharusnya pemain profesional harus under pressure. Kalau dapat tekanan, maka para pemain bakal mengeluarkan lebih. Mereka kalau tidak mencintai Persebaya pasti bingung. Tapi mereka tadi mengajukan protes atau apapun. Saya sebagai pelatih sangat bisa menerima apa yang disampaikan para bonek” ungkap Aji Santoso.
Dari sisi pemain pada kondisi tersebut, Kadek mengomentari hal itu dengan baik. “Dari saya perwakilan pemain. Saya menerima apa yang dilakukan Bonek, karena kami sadar diri dengan hal yang kita lakukan, maka imbasnya Bonek melakukan hal tersebut. Tapi kami minta maaf, kita akan melakukan yang lebih baik kedepannya” ungkap Kadek.
Kondisi Song Ui-Yong dijelaskan Aji kurang begitu baik. “Saya sudah berkomunikasi ya, kondisinya kurang fit kondisinya. Tadi malam masih belum menghadiri video meeting, Song WA saya kalau kondisinya tidak begitu bagus” terangnya.
Kondisi internal Persebaya terlihat sedikit kurang baik, hal itu bisa dilihat kasat mata oleh awak media di post match press conference. Sho dan Victor dinilai kurang kompak tanya awak media. “Saya sampaikan tidak ada masalah. Mungkin tadi jujur aja si Victor selalu mendapatkan pengawalan ketat dari lawan. Jadi, tidak ada masalah. Itulah bagian dari sepak bola. Bisa aja kurang fit, tetapi di tim ini tidak ada masalah” pungkas Aji.
_________________
greenforce.co.id
Jurnalis/tonirupilu
fotografer/yans.loss27
