Greenforce.co.id, Surabaya– Sepak bola Surabaya terus melihatkan perubahan terkhusus di kalangan supporter mereka. Perkembangan ini tidak datang dengan sendirinya, melainkan hadir bersama dengan tingkat kedewasaan dan animo serta panggilan jiwa orang per orang nya.
Avivah Maharani, seorang bonita asal Surabaya ini menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan supporter Persebaya yang hadir dari segala lapisan dan kalangan. Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Ekonomi ini mengikuti Persebaya secara utuh dari hulu hingga hilir.
Menjadi bonita dengan stigma yang masih begitu negatif di masyarakat, avivah di berbagi kesempatan dalam pekerjaan dan keluarga kerap memberi edukasi tentang bonek dan bonita.
“Jamannya sudah beda, gak ada batasan laki atau perempuan buat suka nonton bola. Disana juga banyak perempuannya dan aman gak seperti di bayangkan, sudah beda semua, tenang saja” jawab Avivah kepada keluarga nya.
“Saya di kantor juga kerap menerima olok-olok yang pedas, tapi saya yakin mereka akan dengan sendirinya sadar bahwa selama ini pandangan mereka salah besar” kata avivah dengan semangat.
Menjadi bonita dalam bayangan klub besar seperti Persebaya tentu menjadi nilai lebih diantara lingkungan masyarakat dan keluarga, gadis kelahiran 1998 ini tetap tenang menanggapi itu.
“Saya selalu di beri sangu omelan setiap melihat sepak bola, tapi lama kelamaan omelan sudah tak ada lagi, mungkin karena mereka melihat pesona bonek dan bonita dalam mendukung persebaya yang benar-benar sudah berubah kali ya” ujar penggemar Hansamu Yama ini.
“Stadion GBT ramah wanita dengan bukti banyak dijumpai bonita-bonita nya, bahkan saya waktu di Musollah stadion pernah bertemu dengan bonita yang bercadar, ada bayi, dan keluarga, dari situ saya berfikir apalagi yang dikawatirkan, semua bisa menjadi supporter tidak harus menjadi laki-laki.” Masih kata Avivah dengan semangat.
Sejak kanak-kanak avivah sudah menyukai sepak bola, “Saya suka lihat timnas Indonesia kalau tanding dengan Malaysia, atmosfernya luar biasa, terus paman saya sering lihat Persebaya di tv, saya kemudian larut dalam euphoria itu, apalagi striker Andik Oddang, saya suka melihat perform-nya yang goal getter itu” sambungnya.
Pernah di ketahui di sebuah instastory gadis mahasiswa Ubhara ini ketika rame-rame soal unggahan Hansamu Yama soal makanan oleh masyarakat sepak bola tanah air, avivah terlihat getol membela hingga banyak teman-teman dan pengikutnya tak sedikit yang mencemoohnya, “jangan mentang-mentang nge-fans sampai idola nya di bela-belain kayak gitu” katanya.
Avivah dengan tenang menanggapi “serangan” tersebut, “Saya akan menjawab, tapi saya lihat dulu, apakah mereka berpikiran terbuka atau tidak, kalau tidak terbuka buat apa ditanggapi” kata wanita yang juga karyawan di perusahaan swasta ini.
Avivah tidak terlibat dalam komunitas supporter apapun, namun ia selalu menyupport setiap kegiatan komunitas yang ia kenal maupun tidak. “Saya support komunitas apapun, saya tahu bahwa komunitas ini selalu bergerak positif, kalau saya ada waktu, saya pasti mendukung”, kata cewek yang pernah menjadi model akun pariwisata di Bali ini.
Diketahui bersama, tantangan bonita dimanapun berada adalah anggapan dan pandangan umum masyarakat yang terkadang belum siap melihat geliat dan warna-warni sepak bola tanah air terkhusus Persebaya Surabaya.
Kecintaan avivah pada Persebaya boleh di bilang lengkap. Avivah mengikuti perjalanan Persebaya dari hulu. Ketika ditanya soal rame-rame soal sengketa Mess Karanggayam, dara manis ini mengatakan,
“Saya dulu aktif nonton pertandingan pemain binaan (internal) Persebaya jika El Faza dan THEO main saya sering lihat, menurut saya sih semoga masalahnya cepat berakhir dan Mess karanggayam berfungsi sebagaimana mesti kegunaannya, yakni tempat untuk pemain persebaya dan klub binaan persebaya.”
Sebagai fans sepak bola yang feminin, avivah juga berharap semua supporter menjadi dewasa bersama-sama, menjaga dan mendukung persebaya dalam segala kondisi. Hal ini diharapkan agar homebase Persebaya masih tetap dan mampu menjadi destinasi wisata publik Surabaya dan Jawa timur pada umumnya. (tr)