Aji Santoso Saat Memberi Instruksi Pada Pemain Dalam Latihan Rutin Persiapan Seri 2 BRI Liga 1 Musim 2021 Di Stadion Gelora 10 November Surabaya. (Dokumen Official Persebaya)

Sleman, greenforce.co.id – Persebaya mendapatkan hasil imbang pertama di pecan ke-8 BRI Liga 1 musim 2021 saat menjamu Persela Lamongan di Stadion Maguwoharjo Sleman (21/10/2021).

Persebaya membuka keunggulan di menit ke 11’ oleh Ricky Kambuaya yang sekaligus mencatatkan nama nya dengan 5 gol yang berhasil ia ciptakan.

Pertandingan kali ini sangat membuat Persebaya kecewa dengan 1 poin yang diterima. Persebaya seharusnya bisa menambah gol jika sepakan Jose Wilkson di menit 42’ diketahui oleh pengadil lapangan Mustafa Umarella asal DKI Jakarta.

Dari protes yang di layangkan Persebaya, Bajul Ijo hilang fokus dan mendapat counter attack Persela hingga tercipta gol penyama di babak kedua oleh Ivan Carlos di menit ke 43’. Gol striker berkepala plontos ini juga kontroversi karena offside yang di biarkan oleh hakim garis.
Skor 1-1 membuat Persebaya terus menekan. Arif Satria kembali kambuh cederanya dan harus diganti Syaifudin, dan wonder kid Supriyadi juga harus ditarik diganti oleh Syamsul Arif.

Aji Santoso terlihat sangat kecewa saat di post press conference atas kepemimpinan wasit asal Jakarta tersebut. Aji meminta Komisi Wasit harus melakukan evaluasi kepemimpinan wasit yang memimpin laga malam ini. Praktis pelatih asal Kepanjen ini dalam press conference menitik beratkan kekecewaan atas gol Wilkson dan kontroversi gol Ivan Carlos.

“Tadi di ruangan saya melihat foto, melihat siaran ulang, saya melihat kejadian gol pertama, ketika Persebaya cetak gol itu 100% gol, karena sudah melewati garis gawang, kedua, gol yang di ciptakan Ivan Carlos juga offside, jauh sekali, saya tidak menyalahkan siapa-siapa yang jelas komisi wasit harus segera turun tangan untuk mengevaluasi besar-besaran” kata Aji.

BACA JUGA  Kalah Dari PS Sleman, Munster Kecam Wasit Liga 1

Aji juga mengatakan bahwa kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di liga 1. Peristiwa semacam ini juga terjadi di liga 2.

“Ini tidak bisa di biarkan!, kalau ingin sepak bola berkembang, kalau ingin sepak bola sudah mulai maju, ini tidak bisa di diamkan. Saya berharap demi kebaikan sepak bola Indonesia, mau di bawa kemana sepak bola Indonesia kalau pengadil membuat keputusan-keputusan kontroversial” sambung Aji Santoso dengan nada penuh kekecewaan.

“Ada juga Satgas, buat apa kalau hanya berdiri di pinggir lapangan tapi tidak melakukan apa-apa jika memang ada sesuatu menurut pengamatan banyak orang itu tidak sesuai. Wasit bisa saja tidak tahu, tapi hakim garis yang lebih tahu, ini demi kebaikan sepak bola Indonesia” sekali lagi tandasnya.

Persebaya akan membahas hal ini dan akan melakukan evaluasi apakah akan melayangkan surat protes seperti Persija Jakarta saat bertemu Arema FC pekan lalu.

“Sebagai evaluasi kami akan melakukan protes, protes yang benar-benar protes, bukan kami mengada-ada, sudah pasti ini akan viral lagi” kata Aji.

“Kalau sepak bola seperti ini terus kita malu, banyak orang yang melihat kalau kita seperti ini terus kita malu” masih kata mantan bek kiri Persebaya.

(tr)