Kalau ada rating pemain, maka saya akan memberikan rating terjelek pemain Persebaya versi saya untuk pertandingan malam ini.
M Irvan = 5
Rishadi Fauzi = 4
Wes iku rating pemain terjelek malam ini.
“Lho, cak, Kan sing marai gol lak M Irvan, kok nilai e malah elekan Rishadi?”
Iyo bener, M Irvan melakukan Error LEADING to Goal. Dan jelas itu blunder terfatal. Hanya saja, pasca Gol, sepertinya M Irvan tampil mulai rodo ati-ati, mulai enggan bermanuver aneh-aneh. Normal saja, sih, walau juga tak kunjung bagus. Lagipula, Pusamania juga tak menyerang lagi pasca Gol tersebut.
Nah, untuk Rishadi, kenapa dia bernilai paling jelek? Sudah pasti karena nihil gol. Diplot menggantikan Da silva yang cedera, Rishadi malah bermain cukup buruk. Buruk sekali, Sebab dari semua peluang yang didapatkannya baik peluang matang ataupun setengah matang tak satupun yang mengancam gawang Pusamania Borneo secara serius. Muspro! Padahal ada sekitar 2 peluang emas yang harusnya menjadi gol bersih darinya tadi.
***
Permainan Pusamania yang tak menyerang lagi pasca Gol, dan Persebaya yang gagal menembus parkir bis Pusamania, menguatkan dugaan bahwa Persebaya selama ini hanya bermain textbook banget. Gampang diwoco. Sehingga saat ada deadlock, pemain seperti kehilangan ide untuk membongkar pertahanan lawan. Ya, karena bermain hafalan. Minim kreasi, tak ada solusi.
Di awal musim, setelah Presiden Persebaya bilang target mereka adalah papan tengah atas, banyak yang pesimistis, mengapa? Banyak faktor, tapi yang utama adalah pemain utama dan backup-nya yang kadang tak seimbang. Plus, kelasnya masih pemain Liga 2. presiden Persebaya selalu tak serius meraih target. Dengan permainan seperti ini, kalau diteruskan, Gak DEGRADASI ae wes bagus. Padahal hitungan awal adalah menyapu bersih laga kandang dengan estimasi poin 51 — dan estimasi meminimalisir kekalahan saat tandang agar dapat meraih target sang Presiden. Nek koyok ngene, trus Yok opo?
“Sing penting aku wes dukung kowe, Menang ora menang sakkarepmu!”
By: beted
