Surabaya, greenforce.co.id – Persebaya mulai menambah barisan official di sektor analis tim. Hal ini dilakukan untuk menunjang kepelatihan berbasis sport science.
Yahya Alkatiri, Manager Persebaya membenarkan hal terkait di datangkannya analis Rohmat Setiawan. “Jadi mas Rochmat sendiri direkrut untuk sebagai analis. Jadi, kita yang 2020 dulu pernah mendirikan departemen analis, terus kemudian COVID dan bubar. Lalu sempat tinggal dan lain sebagainya. Ya ini waktunya untuk mendirikan lagi departemen analisa” kata Yahya di lapangan Thor pagi tadi, Kamis (10/8/23).
Yahya menambahkan bahwa kehadiran Analis untuk menata ulang agar kemudian ketika pelatih baru datang, divisi analis ini tinggal memberikan data dan berkolaborasi bersama staff kepelatihan.
“Kan saat ini terjadi kekosongan. Jadi saat ini waktunya untuk menata ulang semuanya. Jadi andaikata siapapun pelatih barunya nanti, ya departemen-departemen ini sudah berfungsi” imbuhnya.
Sektor-sektor apa saja yang akan di tambahkan di official tim, mantan manager Persik Kediri ini mengatakan bahwa semua akan di lihat fungsinya dan kemudian di perbaharui.
Mantan manager EPA U-20 Persebaya ini juga menuturkan status asisten pelatih Coach Mustaqim dan Coach Bejo Sugiantoro. “Semuanya masih di istirahatkan, sambil menunggu komunikasi manajemen selanjutnya” sambung Yahya.
Bursa pelatih baru pasca di non-aktifkannya Aji Santoso, Yahya mengatakan bahwa ada beberapa nama, mereka akan di putuskan oleh official melalui rapat resmi.
“Untuk pelatih baru yang jelas sudah ada beberapa pilihan, mengerucut ke beberapa nama. Tapi tentunya kita menunggu pengumuman dari ofisial untuk lebih pastinya, sesegera mungkin” lanjutnya.
Clue pelatih baru Persebaya memang di kaitkan apakah sudah pernah melatih di Indonesia apa belum, Yahya menegaskan bahwa semua sudah mengerucut “Kan sudah mengerucut ke beberapa nama. Jadi ada yang sudah pernah bekerja di indonesia, ada yang belum” papar Yahya.
Soal durasi istirahat staf pelatih coach Bejo dan Coach Mustaqim, Yahya hanya mengatakan bahwa kebutuhan tim dan pelatih seperti apa, jadi masih menunggu perkembangan, “nanti kita lihat kebutuhan pelatih baru juga, seperti apa” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Yahya menjelaskan status Stadion Gelora Bung Tomo yang akan digunakan sebagai venue Piala Dunia U-17 mendatang. Piala Dunia U-17 akan dilaksakan di 4 stadion salah satunya GBT, pada tanggal 10 November – 2 Januari 2023.
“Kemarin waktu manager meeting LIB waktu awal-awal itu. Ya dikatakan masih belum tahu apakah Liga bakal diliburkan atau tidak. Bahasanya seperti itu. Kalau umpamanya digelar di Surabaya. Kami juga berharap ya adanya keadilan lah. Yang jelas jangan sampai Persebaya dirugikan. Sama-sama untung intinya” harap Yahya.
Kondisi ini jelas akan merugikan Persebaya jika benar-benar digelar di Surabaya. Kendati demikian, Yahya berharap liga harus di liburkan selama piala dunia belia itu berlangsung.
Persebaya memang telah mendaftarkan dua venue sebagai home di BRI Liga 1. “Yang jelas kita sudah mendaftarkan dua stadion kan di awal musim” katanya.
Stadion Joko Samudro Gresik yang selama setengah musim lalu menjadi homebase Persebaya, akan menemui persoalan jika liga 2 kembali bergulir, mengingat stadion itu juga sebagai markas Gresik United yang bermain di liga 2.
Maka antisipasi bentrok penggunaan stadion, Yahya mengatakan hal itu diserahkan kepada PT.LIB. “Kalau masalah bentrok jadwal dengan Liga 2, kita kembalikan saja ke LIB. Mereka kalau berani berbuat ya harus berani tanggung jawab. Kalau enggak ya liburkan saja (Liga 1)” tegas Yahya.
Dengan begitu Persebaya akan bersurat ke LIB, namun ditegaskan Yahya bahwa piala dunia ini akan meliburkan liga atau tidak, Persebaya belum bersurat. “Belum, kita kan belum tahu apakah liganya bakal jalan atau enggak kan kita gak tahu waktu Piala Dunia” tandasnya.
________________
greenforce.co.id
tonirupilu/jurnalis
yans.loss27/fotografer