Semarang , greenforce.co.id – Pekan ke-3 Lanjutan BRI Liga 1, Persebaya menerima kekalahan perdana dari PSIS Semarang 2-0 (0-0) di stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (16/7/23).
Bermain di depan 15 ribu pendukung tim berjuluk Mahesa Jenar, Persebaya sebenarnya mampu menguasai modus pertandingan, sebab, di babak pertama Bajul Ijo ini sempat mengurung PSIS.
Di babak kedua, PSIS berani keluar menekan Persebaya. Pertandingan berjalan sangat ketat, ada 6 kartu kuning yang dikeluarkan wasit Asep Yandis, masing-masing 3 kartu untuk PSIS dan 3 untuk Persebaya.
Petaka itu tiba di menit 78. Wasit menunjuk titik penalti saat bek Persebaya menyerang pemain PSIS di kotak penalti. Carlos Fortes mengeksekusi dengan baik penalti itu. Unggul 1-0, PSIS terus meningkatkan intensitas serangan.
Injury time, kesalahan di lakukan bek Persebaya yang telah menutup pergerakan penyerang sayap Mahesa Jenar, Fortes kembali mencatatkan namanya serta menambah pundi golnya untuk PSSI di injury time 90+4.
Secara keseluruhan pertandingan, menurut Aji Santoso kedua tim bermain sama imbang, hanya mentalitas tanding PSIS naik setelah Fortes mencetak gol lewat adu penalti. “Sebenarnya pertandingan berimbang ya, PSIS saja setelah mencetak gol mental mereka naik” kata Aji di post press conference.
Banyak peluang Persebaya terjadi yang gagal di konversi menjadi gol. Hal itu kata Aji akan menjadi koreksi Persebaya dalam menghadapi pertandingan selanjutnya.
Menurut Ferdinand Sinaga, pertandingan ini menjadi pelajaran berharga untuk bagaimana pemain harus fokus selama 90 menit plus, katanya. Sebab, pelajaran kecil harus menjadi pelajaran agar di perbaiki untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di pertandingan lainnya.
Aji Santoso tidak banyak berkomentar terkait terjadinya penalti. Namun, pelatih berusia 53 tahun ini tampil menawan di lini belakang Persebaya yang kerap mengandalkan wasit saat merasa ada pelanggaran.
“Tidak perlu mengharapkan wasit, selama wasit belum meniupkan peluit jalan terus” terangnya.
Lebih lanjut, secara teknis Aji mengatakan bahwa tidak adanya peluang menjadi gol serta terlambat masuknya Bruno Moriera karena belum begitu fit. “Tepatnya Bruno karena belum fit, dengan begitu ketajaman lini depan kami sedikit tereduksi” paparnya.
Dalam laga ini, Alwi Slamat di kembalikan ke posisi naturalnya di bek kiri. Mantan pemain PSMS Medan itu sudah di siapkan untuk bek kiri, mengingat posisi gelandang bertahan saat ini sudah ada Ripal Wahyudi serta penuhnya lapangan tengah tutup Aji Santoso.
___________________________
greenforce.co.id
tonirupilu/jurnalis
yans.loss27/fotografer