Dejan Tumbas, Bruno Moriera, dan Fransisco Rivera selebrasi gol tunggal pemain asal Meksiko itu. Coming from behind melalui skema yang baik, serangan tersebut mampu membuat pemain PSM mengumpul dan lupa menutup ruang gerak Rivera dan gol di menit ke 64'. [Media Persebaya]

Pare-Pare, greenforce.co.id – Rekor setelah 31 tahun tak pernah menang di Sulawesi Selatan saat bertandang dan berhadapan dengan PSM Makassar, Persebaya akhirnya mencuri 3 poin maksimal di markas Juku Eja, melalui gol tunggal pemain asal Meksiko, Fransisco Rivera.

IMG 20250308 WA0011 scaled
Bruno Moriera saat berhadapan dengan kiper PSM Makassar Reza Arya Pratama. [Media Persebaya]
Pekan ke-26 BRI Liga 1 ini menyajikan laga klasik era Perserikatan antara PSM dan Persebaya. Kemenangan ini mengokohkan Persebaya di posisi ketiga klasemen sementara dengan Raihan 47 poin, terpaut 2 poin dari Dewa United, dan 7 poin dari Persib.

Munster tampak gembira dengan hasil ini. “Saya tahu ke markas PSM akan ada kesulitan, bermain di kandang, dihadapan suporter, namun kami harus fight disini” katanya di post math press conference.

Babak pertama, kedua tim bermain tanpa gol. Jual beli serangan berlangsung dengan ketat. Babak kedua, Michael Tata ditarik digantikan Kasim Botan, serangan Persebaya mengalir deras. Menit ke 64′, Rivera coming from behind memanfaatkan kecerdikan Bruno memberi umpan daerah.

“Namun, menurut saya secara keseluruhan, terutama di babak kedua, kami bermain sangat baik, lalu kami mencetak gol, dan yang terpenting adalah clean sheet” ujar Munster.

“Jadi, seperti yang saya katakan, kami berada dalam momen yang baik dari pertandingan terakhir hingga pertandingan ini, jadi yang terpenting adalah konsistensi. Karena kami adalah tim yang bagus, pemain yang bagus, jadi kami sangat senang dengan pertandingan malam ini” sambungnya.

IMG 20250308 WA0007 scaled
Risky Dwi Pangestu. Striker yang mendapatkan kepercayaan Munster sebagai starting eleven. [Media Persebaya]
Sehari sebelum pertandingan, Munster terlihat geram dengan pernyataan yang menohok. Namun, pelatih asal Irlandia ini meminta maaf atas pernyataan tersebut, dan memuji Panpel dan memuji fasilitas pertandingan yang ada.

“Mohon maaf juga kemarin saya bicara soal AC, fasilitas, dll, tapi saya harus memuji karena malam ini luar biasa. Pujian yang setinggi-tingginya untuk PSM dan panpel. Jadi saya tidak bermaksud kasar kepada orang-orang, stadion ini bagus. Anda bisa melihat potensi besar di sini dengan struktur yang berbeda” ungkapnya.

BACA JUGA  Cara Eduardo Perez Jaga Mental Tanding, "Saya Tidak Melihat Statistik, Saya Tidak Melihat Tabel Klasemen"

“Persebaya menjadi tim pertama yang bermain disini dan merasakan fasilitas disini, dan kami mengucapkan terima kasih” lanjutnya.

Menang membuat Munster terus memuji fasilitas stadion bernama mantan presiden ketiga RI, BJ Habibie. “Saya harus memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada PSM Makassar dan para pemainnya, karena dalam 1 hari semuanya seperti ini, dan merupakan hal yang besar bahwa kita harus melihat pertandingannya. Suasana pertandingan di sini sangat bagus. Sangat senang menjadi tim pertama yang bermain di stadion baru di sini. Saya sangat senang” ungkap Munster puas.

Secara teknis, Persebaya memainkan Dejan Tumbas sebagai gelandang dan Rivera sebagai penyerang. Dijelaskan Munster bahwa Persebaya melakukan rotasi. “Saya pikir malam ini taktikal. Saya pikir saya membuat empat perubahan susunan pemain di babak pertama dan babak kedua” tuturnya.

“Saya punya beberapa pilihan, terutama Dejan. Dejan bisa bermain di beberapa posisi. Namun, saya harus memuji semua pemain saya. Bukan hanya pemain asing, pemain lokal. Anda tahu, kami bersama. Ini adalah sebuah tim. Bagi saya, ini adalah tim” lanjutnya.

“Jadi, ini adalah sebuah tim. Tim besar menang malam ini, tetapi anda tahu, para pemain memiliki momentum. Sekarang, kami melanjutkan permainan. Mereka memahami taktikal. Jadi, itu yang terpenting agar mereka mengerti. Namun, secara keseluruhan, mereka bagus” puji Munster.

BUKA PELUANG PENANTANG JUARA

Kemenangan ini membuat Persebaya memiliki peluang sebagai penantang juara di musim ini. “Sudah lama saya katakan. Ini bukan lari cepat. Ini maraton” paparnya.

Munster mengatakan bahwa menjadi pemuncak atau di papan atas itu tidak mudah di liga 1. “Kami fokus pada diri kami sendiri, saya tidak bergantung pada tim lain untuk kehilangan poin” jelasnya.

BACA JUGA  Persebaya Darurat Lini Belakang, Lelis Dan Tata Red Card, Peluang Pemain Alumni EPA Unjuk Gigi?

“Jadi ini yang terpenting kami menang, menang, dan kami terus maju, karena tim yang bagus juga menang” sambungnya.

Menyisakan satu laga terakhir sebelum FIFA matchday, Munster menjelaskan bahwa dia akan menikmati kemenangan bersama anak asuhnya. “Nikmati dulu, besok kita pulang dan latihan recovery” kata Munster.

“Hal pertama yang selalu saya lakukan adalah berbicara dengan tim medis dan pemain, tentu saja untuk pemain yang terkena skorsing, sekarang Ardi yang terkena skorsing” ungkapnya.

“Jadi ya, tentu saja saya perlu mengubah tim. Tony juga kembali dari skorsing, jadi ada beberapa hal yang perlu saya lakukan. Bagi saya tidak masalah. Kami akan membuat strategi yang tepat untuk pertandingan berikutnya” terang Munster.

“Karena biasanya setiap pertandingan yang kami mainkan, Anda tidak akan melihat tim yang sama. Terkadang saya mengganti beberapa pemain. Jadi kami akan melihat ketika kami kembali ke Surabaya. Kemudian saya ingin lebih banyak melakukan pemeriksaan medis dan berbicara dengan para pemain, lalu memulai strategi karena waktunya sedikit” tandasnya.

___________________________
greenforce.co.id
tonirupilu/ PRE
yans.loss27 / PHO