Surabaya, greenforce.co.id – Melakoni pekan ke-19 BRI Liga 1 Persebaya akan menjamu Bhayangkara FC di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Senin (23/1/23) pukul 16.00 WIB.
Persebaya bertekad Revans setelah di putaran pertama (7/8/22) Bajul Ijo tunduk 1-0 melalui gol Wahyu Subo di menit ke 59′ di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jawa Barat.
Persebaya di match sebelumnya melibas Persita Tangerang 0-5 (0-1) di Indomilk Arena, Rabu (18/1/23). Sementara Bhayangkara FC kalah di Kediri 3-2. Hasil ini menjadi semangat The Guardian julukan Bhayangkara FC untuk merebut poin di Gresik besok.
Coach Widodo C. Putra mengatakan kesiapan anak asuh-nya yang telah melupakan kekalahan di pekan sebelumnya. Mantan striker timnas itu menjelaskan bahwa melawan Persebaya mereka akan memberikan perlawanan.
Persebaya membawa misi serupa. Tim besutan Aji Santoso ini bertekad merebut poin dan menjaga trend positif.
Persebaya telah melakukan banyak perubahan kedalaman squad di putaran kedua ini. Menanggapi hal itu, Widodo angkat suara tentang pemain Persebaya yang harus di antisipasi dan di waspadai. “Pemain Persebaya yang masuk 1/3 pertahanan kita, itu yang kita waspadai” sambung pelatih asal Gresik ini.
“Mereka sangat dinamis saat lawan Persita, terutama Marselino, dia bisa menempatkan ruang-ruang kosong, terus striker mereka, terus Sho pemain Jepang itu, mereka begitu eksplosif” kata Widodo saat pre-match press conference tadi pagi.
Ditanya tentang Persebaya yang kesulitan menang saat berhadapan dengan Bhayangkara, pemilik tendangan salto di piala Asia saat kontra Kuwait, mengatakan bahwa sepak bola itu dinamis.
“Sepak bola itu dinamis, dimana ada peluang harus bisa di manfaatkan, bisa dari set-piece ataupun open play” kata mantan penyerang Petrokimia Putra itu.
Persebaya yang dalam pertemuan dengan Bhayangkara FC selalu kalah dalam set–piece, Aji Santoso menanggapi itu. Dikatakan Aji bahwa kelemahan itu telah di perbaiki, “saya bilang ke anak-anak untuk tidak melakukan pelanggaran tidak penting di daerah pertahanan, itu bisa jadi gol” sambung Aji.
Memiliki catatan buruk, hanya sekali menang atas tim kebanggaan Korps Bhayangkari, saat berjumpa tim yang dulu menjadikan Surabaya sebagai home base, Aji mengatakan bahwa dirinya adalah sebagai pelatih yang tak meyakini sejarah/history.
“Catatan itu tidak mempengaruhi tim, saya sampaikan ke anak-anak untuk fight. Kita pernah menang 4-0 di GBT” papar Aji.
Kendati tidak mempercayai sejarah, Aji menjelaskan progress besutannya yang secara statistik mengalami peningkatan. Saat melawan Persita tercatat 7 shoot on gol ketiganya menjadi gol.
“Yang jelas dengan ada beberapa perubahan ini, Persebaya lebih subur dalam mencetak gol. Ini harus di pertahankan kalau bisa di tingkatkan di setiap pertandingan” terang CEO Asifa ini.
“Jangan lupa, dari pertandingan ke pertandingan lain tidak sama, yang jelas ada peningkatan dan produktivitas kita ada perkembangan, ini harus di pertahankan” sambungnya.
Pertandingan home pertama di putaran kedua (selain versus Persikabo yang postpone/tunda), Aji menghimbau kepada Bonek untuk tidak datang ke stadion.
“Saya berharap Bonek Bonita mengikuti aturan tidak ke stadion, beri dukungan, kita butuh dukungan positif dan doa agar trend positif ini terjaga” pungkasnya.
________________
greenforce.co.id
Jurnalis. : Toni Rupilu
Fotografer : yans.loss27