SURABAYA (GF) Dihiasi mendung dan hujan di beberapa kawasan Surabaya, acara Sound Of South (SOS) yang diadakan tribun selatan / kidul berjalan lancar dan sukses. Walau sempat di guyur gerimis sekitar pukul 18.00, bonek tak goyang oleh hujan. Acara berlokasi di lapangan Korem 084 / BJ di kawasan bundaran Waru dimulai sejak pukul 15.00 dipadati ribuan bonek hingga jam 22.00.
Sound Of South bukan hanya menjadi hiburan dengan beragam band dan jenis tampilan yang dihadirkan. Cak Sinyo selaku koordinator tribun dengan dirijen Tessy dan Puye mengatakan bahwa acara ini akan menjadi ajang tahunan Tribun Kidul kedepan.
“Sound of South ini sebagai alat silahturahmi antar pendukung dan sebagai mini jambore, sebagai edukasi dan peluang UKM Bonek untuk berkreasi” kata pentolan berambut pirang dalam obrolan whatsapp. Apa yang disampaikan Cak Sinyo terlihat dari tamu undangan yang hadir antara lain Slemania, BCS, LA Mania, Panser Biru, dan Viking.
Pagelaran tanggal 29 Desember 2019 ini juga banyak diikuti oleh tenant dari berbagai usaha. Sekitar 12 booth ada di venue tersebut. Mulai dari Green Shop, SIVB, Amigos sablon, Weekend Teror, Green Force Brand, Ngereyeuh Merch, Bakulan Class 27, Bonek Original, SikatXMereng, SJC Surabaya, Wani Cloth, dan Tribun Kidul Store.
Dalam rundown acara, terdapat acara bincang santai yang menghadirkan Sekretaris Persebaya Ram Surahman. Cak Ram memaparkan sejumlah persiapan dan kesiapan tim untuk mengarungi musim kompetisi 2020 serta peluang Asean Club Championship, dimana Persebaya mendapatkan slot untuk mewakili Indonesia bersama Bali United. Pada kesempatan itu, Mas Ram tetap berharap Persebaya bermarkas di Surabaya serta dapat menggunakan stadion bersejarah Gelora 10 November mendatang.
Markas Korem malam itu bak hiburan semacam Soundrenaline dan semacamnya. Yang menarik dari gelaran ini adalah atmosfer stadion yang terasa begitu kental. Ratusan bonek terlihat bergoyang dengan hentakan musik dan suar menjadi kemeriahan acara tersebut. Terlihat beberapa perwakilan tribun hadir di acara yang begitu guyub ini. Hadir Cak Cong dari Green Nord, Cak Hasan Tiro dari Tribun Timur, Capo Padang dari Gate Jhonerly21, dan beberapa koordinator lainnya.
Matahari terbenam dan gelegar musik mulai membuat bonek bergerak mengikuti lagu-lagu yang ada. Ludruk Luntas memecah keheningan di kala gerimis. Joke Segar Keluar Dari Cak Robert Dan Cak Ipul yang memulai jula juli khas Suroboyo . Mereka membuat hadirin terpingkal dengan celatukan khas berenergi.
Band Wolfeet tampil membawakan beberapa karya yang diikuti bonek, Stand For Pride membawakan karya yang akrab sebagai nyanyian di tribun. Mahaghita mampu membuat penonton larut dalam tampilan mereka yang ber genre campursari dan dangdut. Tak hanya itu, DJ Tessa dengan turn table-nya mampu menyihir bonek dengan beat – beat lagu gubahan yang populer.
Puncak dari acara ini di tutup oleh talenta band asli dan asal Surabaya. Blingsatan, band indie asal surabaya ini melihatkan kecakapan dan kemampuan mereka bermusik. Membawakan beberapa lagu cover , band beranggotakan Arif, Saka, dan Amir mampu membuat seisi lapangan Korem Bernyanyi Bersama Dan moshing diantaranya.
Band Shadows dan Roy Jeconiah menutup acara dengan megah dan meriah. Mantan pentolan Boomerang ini mampu membius bonek dengan beberapa cover dan lagu boomerang. Cak Roy memberikan kode dan sinyal, kreatifitas di bidang apa saja tidak boleh luntur dan hilang oleh waktu dan usia.