SURABAYA, GREENFORCE – Jika ditanya kelompok supporter mana yang terbebas dari hal diskriminatif dan SARA, Bonek-lah yang menjadi jawabannya.
Supporter Persebaya ini memiliki ideologi “seduluran” yang merambah segala lapisan serta latar belakang, semua melebur menjadi satu disana.
Adalah Titi Purwati. Bonita asal Madiun Jawa timur ini menambah cerita panjang rentetan persaudaraan yang paling hakiki di dalam komunitas pecinta Persebaya ini, menjadi bagian dari komunitas Bonita HK titi seakan menjadi wakil tentang sebuah kebanggaan di negeri orang.
Titi yang bekerja di luar negeri sebagai TKW tak menjadikannya minder untuk menjadi seorang bonita. Titi pada awalnya bonita tanpa komunitas disana, “awalnya saya bonita independent disini, saya gali informasi Bonita HK, saya pikir gak mungkin kalo di sini tak ada bonek sama sekali, saya cari dari facebook ternyata ada dan komunitas ini sudah satu tahun berdiri sebelum saya bergabung” kata wanita yang sudah 10 tahun merantau ini.
Wanita kelahiran 1988 ini menyukai Persebaya sejak klub kebanggaan Arek Suroboyo ini diakui kembali berkompetisi oleh PSSI pada 2017 lalu. Ibu satu anak ini sebenarnya sejak lama sudah mengenal Persebaya, hanya saja sebagai perempuan untuk langsung ke Surabaya melihat Persebaya menjadi pertimbangan tersendiri.
Menjadi bonita di lingkungan yang mayoritas orang Malang Jawa timur, titi dan kawan-kawan tidak ragu melihatkan atribut Persebaya di depan sesama Pahlawan devisa tersebut.
Titi menceritakan banyak hal lucu selama pengalamannya di Hongkong, “disini mayoritas Aremanita, entah mereka suka sepak bola Arema atau tidak yang jelas mereka mengaku sebagai Aremanita” sambungnya.
“Pernah lagi jalan ada cewek pakai kaos Persebaya, saya tanya, ‘mbak Persebaya ya?’ dia jawab ‘bukan aku arema’ lah kok bajunya Persebaya, makin bangga deh sama Persebaya jadinya” cerita titi.
Sebenarnya apa yang dirasakan titi itu hal biasa. Mengapa? sederhananya Persebaya berdiri sejak 1927 dan memiliki sejarah panjang serta rentetan prestasi, sementara Arema sejak 1987 selisih setahun dari kelahiran titi. Maka, Jatim is Green itu bukan hisapan jempol, namun terbukti di cintai seluruh orang Jawa timur dimanapun mereka berada.
Sisi lain yang menjadi keraguan titi tentang profesinya dan kawan-kawan yang kerap mendapat sambutan atau cibiran negatif membuat titi sedikit minder. Padahal di bonek hal-hal semacam ini tidak menjadi persoalan atau di persoalkan, sebab bonek itu beragam-ragam dan se-Persebaya mereka dipersatukan tanpa syarat apapun.
“Saya tidak pernah ke stadion sama sekali, bahkan ke Surabaya pun saya belum pernah, disitu saya merasa anggapan bahwa bonek kok gak tau nribun itu berlaku” keluhnya.
Untuk melengkapi segala bentuk dukungannya titi selalu membeli merchandise resmi dari Persebaya store melalui online. Dimana upaya demikian adalah sebagai bentuk dukungan lain untuk sedikit membantu roda ekonomi klub kebanggaan.
Titi sangat bangga menjadi bonita. Dengan segenap hati dan perasaannya titi turut aktif dalam kegiatan komunitas, salah satunya ketika Anniversary ke-94 tahun Persebaya, bonita HK mengadakan tumpengan disana.
Bonita HK menambah kisah sebuah semangat orang-orang yang memiliki cinta dan rindu pada apa yang mereka banggakan seumur hidup mereka; Persebaya Surabaya.
Persebaya selalu memiliki cerita menarik dan membanggakan dari setiap supporternya. Banyak cara dan bentuk dalam mendukungnya, dan tentunya tak melihat warna kulit, agama, profesi, dan latar belakang lainnya, itulah mengapa jargon #Persebayaselamanya adalah milik siapa saja, karena #KitaPersebaya adalah pemersatu kita semua.
(tr)