Melalui sebuah surat terbuka, Azrul Ananda menjelaskan kepada Bonek mengenai Andik Vermansah. Inti dari surat itu adalah mengenai batalnya pemain asal Jember itu kembali ke tim yang membesarkannya di tahun 2018 ini. Sebuah hal yang memang sudah diduga sebelumnya oleh banyak pihak, Andik memang tidak ditakdirkan untuk membela Persebaya musim ini.

Tak bisa dipungkiri Andik adalah salah satu pemain terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Meski badannya yang mungil, tapi kecepatan dan kemampuan olah bolanya menakjubkan sekali, tak heran ia sempat membuatnya dijuluki Messi-nya Indonesia. Sedikit berlebihan memang, tapi hal itu bisa dimaklumi jika melihat bagaimana dampak yang bisa diberikannya pada tim yang dibelanya, entah itu klub ataupun tim nasional.

Semenjak Persebaya bangkit, Bonek sudah menyuarakan kepada manajemen agar Andik dapat direkrut kembali. Sebuah harapan yang berbalas sebuah pernyataan (waktu itu) bahwa manajemen akan berusaha merekrut pemain yang terakhir memperkuat Selangor FA di Liga Malaysia itu. Suara – suara itu semakin kencang saat Persebaya menjuarai Liga 2 dan memastikan diri lolos ke Liga 1. Bring Andik Home!

Namun apa daya, dengan hadirnya surat terbuka tersebut bisa dipastikan tidak akan ada nama Andik Vermansah di starting line-up Persebaya Surabaya musim depan. Beban berat akan ditanggung oleh pemain – pemain seperti Irfan Jaya, Oktafianus Fernando, Ferinando Pahabol, Osvaldo Haay, dan Riky Kayame untuk mengisi kedua sisi lini sayap Bajul Ijo. Tanpa menafikan kemampuan mereka, tetapi memang keberadaan Andik akan dapat memberikan suntikan kekuatan yang menakutkan di posisi tersebut.

Batalnya Andik memperkuat The Green Force seharusnya menjadi anugerah tersendiri bagi pemain yang sempat memperoleh pujian dari beberapa pemain besar seperti David Beckham itu. Dia dapat terus mengembangkan karirnya di luar negeri, dengan sederet prestasinya saat di Indonesia maupun Malaysia, tentunya bukan hal yang sulit untuk memperoleh tim di kompetisi – kompetisi lain yang lebih ketat seperti Liga Thailand, Liga Jepang atau mungkin menuju Eropa. Hal ini akan berdampak baik bagi dirinya dan tim nasional daripada dia pulang ke Indonesia untuk memperkuat tim lain seperti Persib Bandung dan Madura United misalnya.

BACA JUGA  Kalah 4 Kali Beruntun, Barito Putra Libas Persebaya Bersama Caretaker

Bagi manajemen Persebaya sendiri perekrutan Andik yang batal tentunya dapat menjadi peluang untuk merekrut pemain – pemain lain untuk memenuhi kebutuhan strategi yang dikembangkan Angel Alfredo Vera dan staf kepelatihannya. Banyak pemain berkualitas di luar sana yang akan mampu menjadi tambahan energi untuk mengarungi Liga 1. Manajemen harus bergerak aktif merekrut mereka, membayarkan fee transfer yang seharusnya dibayarkan karena memang begitulah klub sepakbola profesional dijalankan, bukan hanya sekedar mengharap pemain datang untuk seleksi atau dapat direkrut secara gratisan. Ketidakjelasan status striker asal Argentina yang dijanjikan menjadi sinyal bahwa manajemen perlu bekerja lebih keras dan profesional dalam proses perekrutan pemain. Bukan hanya sekedar mendatangkan pemain – pemain (yang) tanggung (skillnya) dan pemain asing berusia menjelang pensiun. Jika memang enggan merekrut pemain dengan serius lebih baik ambil saja pemain dari kompetisi internal. Hal itu masih lebih bisa diterima logika daripada melepas pemain berbakat seperti Rangga Muslim dan menggantinya dengan pemain yang (mungkin) kualitasnya tidak lebih baik –seperti Fandi Eko bahkan Artur Irawan. Tabik.

Radian Danni Pranata