Sumber foto dari instagram @miswarsyahputra https://www.instagram.com/p/Bg_MiSSlEjW/

Dari masa ke masa, gawang Persebaya sering dijaga oleh penjaga gawang berkualitas. Nama – nama seperti Harry Tjong, Putu Yasa, Hendro Kartiko, I Komang Putra, Kurnia Sandy hingga Endra Prasetya memiliki masa masing – masing kala menggalang lini pertahanan Bajul Ijo menahan gempuran lawan. Zeng Cheng tentunya adalah nama paling fenomenal, datang sebagai pemain muda dengan emosi yang meledak – ledak, kini dia adalah penjaga gawang utama Timnas China dan tahun lalu sukses menjuarai Liga Champions Asia bersama Guangzhou Evergrande.

Musim ini Persebaya memiliki 4 penjaga gawang yang semuanya berada dalam kondisi siap tempur. Miswar Syahputra adalah kiper utama tim sejak Angel Alfredo Vera mulai melatih di Liga 2 Musim lalu, Dimas Galih pernah menimba ilmu di Uruguay bersama tim SAD, Alfonsius Kelvan merupakan produk internal yang musim lalu memperkuat Bali United, sementara Reky Rahayu didatangkan saat pra musim dan sempat memperkuat dua tim rival Persija dan Arema.

Saat di Pra musim, Alfonsius Kelvan membuktikan diri mampu menjaga gawang The Green Force, sementara di pertandingan pertama melawan Perseru Dimas Galih yang kebagian tugas, namun perlahan tapi pasti Miswar Syahputra merebut tempat utamanya kembali.

[artikel number=1 tag=”3-kiper-persebaya” ]

Usianya baru menginjak 22 tahun, pemuda kelahiran Lueng Putu Aceh ini awalnya berstatus penjaga gawang kedua saat Liga 2 musim lalu. Cedera yang menimpa Dimas Galih menjadi berkah baginya karena sejak saat itu posisinya tidak tergantikan hingga final. Total dari 15 kali bertanding, Miswar kebobolan 6 gol. Di Liga 1 musim ini, hingga artikel ini diturunkan Miswar telah bertanding sebanyak 4 kali dengan jumlah kebobolan 5 gol. Bukan sesuatu yang mengejutkan karena memang lini belakang Persebaya sendiri belum memiliki pakem yang pas dan memiliki titik lemah yang berhasil di eksploitasi lawan, dari 5 gol yang bersarang bisa dikatakan tidak ada satupun berasal dari kesalahan teknis Miswar.

BACA JUGA  Lawan Persis Solo, Awal Kebangkitan Kata Munster

Teknis permainan Miswar sendiri bisa dikatakan modern, dia tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang cukup apik untuk menjaga gawang tapi juga mampu membaca permainan. Sebuah hal istimewa lainnya adalah kemampuannya melepaskan umpan jauh yang akurat, tak jarang bola yang ditendangnya dari area penjaga gawang bisa langsung menjadi sumber ancaman bagi tim lawan. Miswar juga diberkahi ketenangan yang cukup baik meski usianya masih cukup muda, dia juga tidak ragu memberikan instruksi pada para bek yang berdiri di depannya. Sebuah modal yang bagus untuk perkembangannya.

Melihat Miswar Syahputra bertanding mengingatkan pada sosok David De Gea saat pertama kali datang ke Manchester United. Postur tubuh tidak meyakinkan bahkan cenderung kurus untuk ukuran penjaga gawang dan beberapa kesalahan elementer di awal – awal karir menyajikan cerita yang bisa dibilang mirip. Jika pada awal karirnya De Gea harus bersaing dengan Kusczack dan Lindegaard maka Miswar harus meningkatkan kemampuannya agar dapat bersaing dengan Dimas Galih Pratama. Ketatnya persaingan alih – alih membuatnya kendor justru semakin memacunya meningkatkan kemampuan. Dan kita sama – sama tahu sekarang David De Gea adalah penjaga gawang terbaik di Liga Inggris, penjaga gawang utama tim nasional Spanyol dan salah satu penjaga gawang terbaik di dunia bersama Manuel Neuer, Thibaut Courtois dan Samir Handanovic.

Jalan karir Miswar masih cukup panjang, karena seorang penjaga gawang biasanya mampu bermain hingga menjelang usia 40 tahun. Edwin Van Der Sar bermain selama 21 tahun, Gianluigi Buffon telah berkarir selama 23 tahun, sementara Hendro Kartiko melanglang buana di tim – tim besar Indonesia selama 24 tahun! Dan fakta bahwa usia matang seorang penjaga gawang justru berada di akhir usia 20 dan awal 30 bisa dibilang Miswar masih akan berkembang lebih jauh lagi. Menilik penampilannya saat ini bisa jadi pintu tim nasional akan segera terbuka untuknya, jika itu terjadi maka Miswar akan bersaing dengan nama – nama seperti Andritany, Muhammad Ridho, Satria Tama (yang sempat diisukan akan memperkuat Persebaya), dan Awan Setho, mungkin Miswar belum akan mendapatkan kesempatan dalam waktu dekat tapi sisi positifnya dia akan merasakan sentuhan tangan dingin Eduardo Perez Moran yang akan mampu meningkatkan kemampuannya lebih tinggi lagi. Jika sudah begini maka Persebaya bisa dibilang beruntung memiliki seorang Miswar Syahputra.

BACA JUGA  Kalah 4 Kali Beruntun, Barito Putra Libas Persebaya Bersama Caretaker

Baca Juga: Profil Miswar syahputra