Edit Photo Sumber From Instagram, SatrioWCS and Jawa Post Photo

Oleh: Inanta Indra Pradana

Pagelaran kompetisi tertinggi sepakbola Indonesia akan segera dimulai. Setiap tim semakin menajamkan persiapannya, beberapa tim masih berburu pemain baru dan tim lainnya melakukan ujicoba secara lebih intensif. Persebaya Surabaya pun demikian, tim pelatih terus menggeber tim untuk menghadapi liga yang konon katanya salah satu yang terkeras di Asia Tenggara. JIka berkaca pada masa ujicoba bisa dibilang Bajul Ijo sudah cukup siap mengarungi Liga 1, namun jika melihat pemain yang direkrut maka masih dibutuhkan penambahan kekuatan untuk bersaing dengan tim – tim lain. Dari materi yang sudah ada sekarang, posisi kiper tim sudah tercukupi dengan keberadaan Miswar Syahputra, Dimas Galih dan Alfonsius Kelvan. Kemampuan mereka bertiga cukup untuk mengawal gawang Persebaya, dan merotasi mereka bisa jadi akan menjadi kunci meraih kemenangan atas tim lain.

 

Miswar Syahputra

Edited – Sumber Foto: Satrio WCS / Instagram Miswar Syahputra

Datang ke Surabaya dari Bumi Rencong Aceh. Awalnya dia adalah penjaga gawang kedua Persebaya saat mengarungi Liga 2 dan harus bersaing dengan Samuel Reimas. Keberuntungan hadir baginya saat Dimas Galih cedera dan dia memperoleh kepercayaan dari pelatih Angel Alfredo Vera untuk mengawal gawang, sejak saat itu dia adalah penjaga gawang utama tim. Di usianya yang muda dia mampu tampil konsisten mengawal lini pertahanan Persebaya dan menjawab kepercayaan pelatih.

Kemampuan utama Miswar adalah ketenangan, kemampuan memotong umpan silang serta distribusi bola yang cukup baik. Bisa dibilang dia adalah tipe kiper modern yang mampu memulai serangan dari areanya. Sedangkan kelemahannya adalah pengambilan keputusan, beberapa kali dia harus kebobolan atau menghadapi situasi berbahaya karena terlambat ataupun salah mengambil keputusan.

BACA JUGA  Dime Dan Tumbas Belum Dijaminkan Turun Saat Melawan PSS Sleman

Dengan karakteristik seperti itu maka Miswar akan cocok mengawal gawang saat Persebaya menghadapi tim – tim yang mengandalkan umpan silang dan striker yang bertubuh tinggi seperti Persija Jakarta, Bali United ataupun Bhayangkara FC.

Alfonsius Kelvan

Edited – Sumber Foto: Instagram Alfonsius Kelvan

Produk kompetisi internal ini kembali ke Surabaya setelah musim lalu memperkuat Bali United sebagai backup dari Wawan Hendrawan dan I Made Kadek Wardhana. Berhasil meyakinkan manajemen untuk memberinya kontrak setelah melalui proses seleksi. Banyak yang menyamakannya dengan kiper legendaris Prancis yang pernah memperkuat Manchester United Fabien Barthez, keduanya memang sama – sama gundul dan brewokan. Kiper bertubuh gempal ini membuktikan kapabilitasnya Persebaya di kompetisi pra-musim dengan serangkaian penampilan impresif seiring cederanya Miswar dan Dimas Galih.

Kemampuan utama Alfons adalah gerak reflek yang cukup baik dan cepat serta keberanian untuk menghadang pemain lawan dalam situasi one on one. Sementara kelemahannya ada pada kemampuan memotong umpan silang dikarenakan postur tubuhnya yang cukup besar dan mengingatkan pada sosok Sumardi, salah seorang kiper handal Indonesia di masa lalu.

Tim – tim seperti Persipura, Persib dan PSMS bisa jadi lawan yang cukup bagus untuk memaksimalkan kemampuan Alfons dimana tim – tim tersebut banyak memainkan bola dari kaki ke kaki untuk menembus pertahanan lawan.

Dimas Galih Pratama

Edited – Sumber Foto:https://www.jawapos.com/read/2017/05/23/131937/dimas-galih-halau-bola-masuk-gawangmu

Bisa dibilang merupakan penjaga gawang paling berpengalaman yang dimiliki The Green Force. Sempat mengenyam pendidikan di SAD Uruguay bersama nama – nama seperti Syamsir Alam, Yericho Christiantoko, Zainul Haq, dll. Dimas telah cukup berpengalaman di kompetisi sepakbola Indonesia karena pernah memperkuat Persijap Jepara, PSM Makassar dan Gresik United. Awalnya dia adalah penjaga gawang utama Persebaya di LIga 2 musim lalu sebelum cedera menghampirinya dan Miswar terus tampil konsisten.

BACA JUGA  Rencana Dipimpin Wasit Asing, Munster Dan Imran Tanggapi Datar

Kemampuan utama Dimas adalah membaca permainan, komando lini belakang serta melakukan provokasi. Sementara kelemahannya adalah inkonsistensi.

Menghadapi lawan – lawan seperti Arema, PSM Makassar, PSIS Semarang bisa jadi saat yang baik untuk memanfaatkan kemampuan Dimas Galih karena tim – tim tersebut memiliki sejarah yang cukup panjang dengan tensi pertandingan yang “panas”.

Memang tidak lazim bagi sebuah tim untuk merotasi posisi penjaga gawangnya, Manchester United yang memiliki kiper utama tim nasional Argentina (Sergio Romero) pun lebih banyak memainkan David De Gea yang merupakan penjaga gawang nomer 1 tim nasional Spanyol. Namun Persebaya beruntung memiliki deretan kiper dengan kualitas yang cukup mumpuni untuk mengawal gawang dan hal ini seharusnya dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi Bajul Ijo. Usia mereka yang masih muda dan memasuki usia keemasan memungkinkan mereka untuk berkembang lebih baik lagi kedepannya. Dan jika mereka bertiga ternyata belum cukup masih ada nama Stevano Pietersz yang siap memanfaatkan setiap kesempatan yang ada.