Jakarta, greenforce.co.id – Pekan ke-33 atau laga tunda antara Persebaya vs Arema FC yang di laksanakan di stadion PTIK Jakarta, Selasa (11/4/23) di menangkan Persebaya 1-0 oleh gol tunggal M. Iqbal melalui sundulan .
Kemenangan ini melengkapi semusim tidak bisa di kalahkan tim berjuluk singo edan itu. Bermain saling menekan dan menyerang, Arema sempat menguasai tren pertandingan, bahkan tim kebanggaan kera ngalam itu memiliki banyak peluang yang tidak bisa dimaksimalkan sebagai gol.
Berstatus tuan rumah, Persebaya di babak pertama harus menarik keluar Brylian Aldama saat pertandingan berjalan 36 menit karena cedera. Memasukan M. Iqbal, lini tengah Persebaya mulai gencar menekan. Sepakan bebas Ze Valente ke tiang jauh berhasil di kuasai Ahmad Nufiandani dan kemudian di sundul Iqbal ke sisi kiri gawang Teguh Amiruddin yang mati langkah.
Arema sebenarnya memiliki peluang menyamakan skor saat injury time , wasit Thariq Alkatiri menunjuk titik putih karena Arif Catur di anggap melanggar Ilham Udin Armayin. Rizky Dwi Febrianto masuk di babak kedua menggantikan Ahmad Figo Ramadani, yang dipercaya pelatih Joko Susilo sebagai algojo harus gagal mengeksekusi. Ernando Ari berhasil menggagalkan sepakan ke sisi kanan gawangnya, yang berhasil di baca oleh kiper asli Semarang itu.
Peluang penalti Arema di awali oleh Arif Catur yang mem-blok Ilham. Aji Santoso menerangkan proses terjadinya pelanggaran tersebut. Mantan bek kiri Persebaya itu mengatakan bahwa apa yang dilakukan Catur dalam batas wajar.
“Saya tanya ke catur, apa yang dilakukan ini beresiko tinggi, tapi tadi kalau tidak di blok pemain itu, bolanya mengarah ke gawang” terang Aji.
Menurut pelatih terbaik musim lalu, apa yang dilakukan Catur sudah benar. “Nando juga tau kalau tidak di blok catur bisa masuk” sambungnya.
“Jadi pelanggaran-pelanggaran ini gak ada masalah kalau seumpamanya bisa jadi gol 100 persen” lanjut Aji.
Persiapan Persebaya tergolong sangat pendek. Aji mengatakan bahwa anak asuhnya memiliki recovery pendek ketimbang Arema. Praktis, lanjut Aji, selama official training pemainnya hanya menurunkan asam laktat saja, alias pemanasan. “Tak ada taktikal, hanya nurunin asam laktat” paparnya.
Ernando Ari Sutaryadi menjadi penyelamat Persebaya di laga Derby Jatim tadi. Aji Santoso memuji penampilan mantan kiper EPA U-20 Persebaya itu. “Ernando save-nya luar biasa, mudah-mudahan ini positif hingga akhir pertandingan” harap Aji.
Ernando menjelaskan bagaimana kematangan mental dan teknik saat berhadapan dengan penendang penalti Arema FC itu.
Kiper kelahiran 2002 itu mengatakan telah mengenal Rizky Dwi saat di timnas. Selain itu, alumni SMAN 11 Semarang ini mengaku belajar dari latihan dan melihat video-video penalti. “Untuk penalti kita sudah latihan, lihat video-video, itu sangat membantu” ucap Nando.
“Tadi saya ngobrol saja sama Bagas Adi, sudah biar aja katanya, ternyata yang lebih tegang itu penendangnya, dan saya tau arahnya dia” ungkap pemilik tinggi badan 1.77 itu.
Joko susilo mengacu kecewa dengan hasil ini. Sebab, menurutnya ini bukan hasil yang diharapkan. namun, pelatih kelahiran Cepu itu mengaku sangat bangga pada pemainnya yang bermain militan, meski banyak diantaranya belum memiliki pengalaman di kompetisi.
“Banyak pemain kami yang minim pengalaman bisa sedikit menjalankan instruksi dari kami, kami tahu, pemain kami masih perlu belajar sedikit taktikal di level tinggi, kami bangga dan respek atas kerja keras mereka” puji Joko Susilo.
Mantan pemain Arema Malang itu mengatakan bahwa keberuntungan tidak berpihak pada tim nya. “Banyak peluang yang kita dapat tapi tidak membuahkan hasil, penalti terakhir juga tidak gol, inilah sepak bola, meski kami kecewa kami harus menerima hasil” ucapnya.
Menghadapi Persebaya yang berstatus “tuan rumah” dibutuhkan nyali dan keberanian lebih kata Joko Susilo. Dirinya mengatakan kekecewaan pada hasil pertandingan yang tak sesuai harapan adalah kewajaran. Kendati demikan, Joko menambahkan bahwa pertandingan derby ini pertandingan normal.
Sebenarnya Arema ingin pertandingan ini digelar di Surabaya. “Kita percaya dengan orang-orang Surabaya sekarang, Bonek sekarang sudah dewasa, kita yakin bisa memberi contoh sepak bola indonesia, okelah kemarin ada kejadian yang tidak mengenakan tapi kita yakin, kita sudah komunikasi dengan Bonek dan Aremania, kita di tim sangat-sangat baik sekali, antar pelatih antar pemain sangat baik sekali” tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, Joko berkeyakinan jika bermain di Surabaya akan menciptakan susasana yang sangat indah ketimbang di PTIK sambungnya. Di PTIK seperti yang dikatakan mantan pemain Persija di jumpa press sebelumnya, Arema justru kurang beruntung bermain di stadion milik sekolah polisi itu.
Beberapa pemain Arema masih mengalami trauma tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 nyawa Aremania saat bertemu Persebaya 1 Oktober 2022. Hal itu di sampaikan pelatih mantan pemain Niac Mitra di post match press conference. “Ada beberapa pemain masih trauma itu, tidak bisa bermain, kami mengerti itu, disinilah kami kerja keras selain mempersiapkan taktikal, teknik dan fisik, tapi mental itu sangat berat, kami tahu ada 1-2 pemain kami, (tragedi) sangat mendalam” sambungnya.
Secara permainan lanjut “gethuk” julukan Joko Susilo, bahwa Arema seharusnya tidak kalah. “Alhamdulilah tadi semua sudah gak ada masalah, kalau fair sebenarnya kita gak kalah harusnya, inilah sepak bola, Persebaya bermain bagus, mereka pantas menang, Persebaya pantas menang, kita tidak pantas kalah” tegasnya.
Arema dalam pertandingan ini menurunkan 80% pemain asli Malang. Ada alasan tersendiri dari menurunkan putra daerah itu. Pemain inti Arema terkendala akumulasi kartu dan cedera. Maka, Joko menurunkan pemain muda agar memiliki tanggung jawab yang sama menjaga nama Arema itu sendiri. “Dengan filosofi sepak bola Malang, kami sudah bermain dengan filosofi itu, tapi kami juga perlu waktu, perminan gaya Malang-an butuh teknik dan fisik yang mumpuni” lanjut Joko.
AJI SANTOSO PUJI SUPPORTER PERSIJA JAK MANIA
Ada dua hal yang membuat pelatih asal Kepanjen Kabupaten Malang ini gembira. Pertama 3 poin yang di dapatkan tim-nya, kedua, sambutan dan pengawalan supporter Persija Jakarta.
“Saya informasikan kepada Bonek dan Bonita, Persebaya di sambut baik, enjoy Jakarta oleh Jak Mania” kata Aji.
Senada dengan itu, Ernando Ari juga berterima kasih atas sambutan baik supporter Persija. “Saya dan kawan-kawan merasa nyaman, tidak kuatir naik rantis” sambungnya.
Aji berharap situasi ini ditiru oleh kelompok pendukung manapun. Dirinya percaya bahwa rombongan supporter Persija yang mengawal dan menyambutnya dari perwakilan Jak Mania dari seantero Jabodetabek.
greenforce.co.id
Jurnalis : tonirupilu
Fotografer : yans.loss27