Menjelang bergulirnya Liga 1 setiap tim semakin mempertajam persiapannya, ada yang mengganti pemain asingnya yang tidak cocok dengan pemain baru, ada juga yang masih berusaha memenuhi kuota dengan berburu pemain asing entah itu melalui agen ataupun lewat proses seleksi. Persebaya Surabaya tidak mau ketinggalan, setelah sekian lama penantian muncul dua nama striker yang dikaitkan dengan Bajul Ijo, yang pertama adalah Sylvano Cormvallius sang pencetak gol terbanyak Liga 1 musim lalu dan yang kedua adalah David Da Silva striker asal Brazil milik Bhayangkara FC yang baru saja dicoret, nama kedua menjadi kandidat terkuat setelah coach Angel Alfredo Vera mengakui bahwa ada kontak antara dirinya dengan Da Silva. Sebuah hal yang seharusnya membuat setiap orang khususnya bonek mengernyitkan dahinya.
Jika dirunut sejak awal persiapan pra musim Liga 1 ada yang tidak biasa dengan proses perekrutan pemain Persebaya khususnya pemain asing. Banyak nama pemain asing yang beredar di media, mulai dari Vladimir Vujovic, Matsunaga Shohei, hingga David N’Gog, bahkan sempat ada kabar tentang sang pelatih yang sedang berlibur di kampung halamannya juga sedang berusaha merekrut seorang striker yang bermain di Divisi 2 Liga Argentina (sebuah hal yang diakui oleh manajer tim bahkan sang pelatih sendiri). Namun tidak satupun dari isu – isu tersebut yang menjadi nyata, sampai kemudian datanglah Otavio Dutra dan Robertino Pugliara, dua orang pemain asing berpengalama yang sudah melewati era puncak permainannya. Tanpa banyak proses kedua pemain ini kemudian menandatangani kontrak dan resmi memperkuat tim untuk berkompetisi di Liga 1.
Dibandingkan dengan tim lain, Persebaya sangat minim seleksi pemain khususnya pemain asing. Hanya ada nama Pedro Henriques asal Timor Leste yang ikut seleksi dan mendapat kesempatan turun di Piala Gubernur Kaltim meski kemudian yang bersangkutan dicoret karena penampilannya biasa – biasa saja. Proses seleksi adalah sebuah hal yang lazim dilakukan oleh tim sepakbola Indonesia, awalnya hal ini dikarenakan profil pemain asing yang rata – rata nyaris susah dicari tahu informasinya maka melalui proses seleksi tim pelatih akan mengetahui kualitas pemain asing yang bersangkutan. Dengan internet sudah berkembang pesat sekarang siapapun termasuk suporter bisa dengan mudah menemukan data pemain. Agen pemain asing pun menjadi lebih selektif dalam menawarkan pemainnya, mereka tentunya menawarkan nama – nama berkualitas agar reputasinya bisa terjaga dan rata – rata agen pun tidak berkeberatan apabila pemainnya melalui proses seleksi. Karena rekaman Youtube belum bisa dijadikan acuan kualitas seseorang, apa ada yang mau membela diri terkait komentarnya yang berbunyi “Pedro Henriques lho uapik, deloken nang Youtube”?
Dari dua pemain asing yang saat ini dimiliki Persebaya hanya Dutra yang secara reguler diturunkan, Robertino lebih banyak turun dari bangku cadangan, kalaupun bermain sejak awal dia akan diganti begitu memasuki babak kedua. Entah apakah memang kualitas pemain lokal lebih baik atau memang ada masalah dengan dirinya. Dan kali ini seiring isu kedatangan David Da Silva yang semakin menguat seharusnya menjadi tanda tanya besar bagi kalangan penikmat bola Surabaya dan Bonek pada khususnya jika yang bersangkutan langsung di kontrak. Tidak akan jadi masalah jika dia adalah pemain dengan profil seperti Marko Simic, Julien Faubert, Danny Guthrie atau bahkan Sylvano Cormvallius, tapi jika di tim lain saja dia dicoret apa mungkin dia cukup berkualitas untuk mengisi satu tempat di lini depan The Green Force? Atau ada hal lain yang tidak diketahui?
Dengan deklarasi anti-hoax yang sudah dilakukan saat Blessing Game ada baiknya manajemen lebih serius lagi dalam perekrutan. Tidak perlu lagi mengarang – ngarang berita atau mencari pembenaran tentang perekrutan pemain dengan berlindung dibalik alasan “Pelatih tahu lebih baik mengenai kebutuhan tim”. Saat ini mencari data statistik bahkan video seorang pemain tidak serumit dulu, suporter sudah tidak lagi buta tentang kualitas seorang pemain asing. Liga 1 sudah semakin dekat, jika tidak segera berbenah maka persaingan di Liga 1 akan lebih berat dari yang dibayangkan. Tabik.