Samsul Arip Munip Pencetak Gol Kemenangan Persebaya kontra Arema FC di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (23/2/2022). Samsul Mengatakan Bahwa Tiga Poin Ini Sebagai Modal Untuk Meramaikan Perebutan Gelar Juara. (Yl)

Gianyar, greenforce.co.id – Laga dengan tensi rivalitas tinggi telah di menangkan Persebaya. Pekan ke-27 yang mempertemukan Arema FC versus Persebaya berakhir dengan skor 1-0 (0-0) di stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (23/2/2022).

Gol semata wayang di ceplos kan Samsul Arip Munip di menit 79′, melalui gocekan dan menyepak di sisi kiri kiper Arema.

Pertandingan berlangsung sangat keras. 4 kartu kuning dua dari Persebaya dan dua dari Arema, dan 1 kartu merah untuk Arema dikeluarkan wasit asal Jawa Barat Asep Yandis.

Kemenangan ini menjadi gerbang menuju track perebutan juara. Persebaya mengemas poin 51 dan Arema masih bertengger di puncak klasemen dengan 55 poin.

Aji Santoso mengatakan bahwa laga ini menjadi pertandingan yang sulit. Hal itu di karenakan Arema selama 23 pertandingan belum terkalahkan, itu menandakan bahwa Arema tim yang bagus dengan materi pemain yang bagus juga kata Aji.

“Arema dihuni materi pemain yang bagus, tapi Alhamdullilah kami meraih poin tiga” kata Aji di PostMatch Press Conference.

Sang pencetak gol Samsul Arip Munip menambahkan bahwa di babak pertama rekan-rekannya kesulitan menembus pertahanan Arema FC.

“Babak kedua kita mendominasi pertandingan, dan Alhamdullilah kita bisa cetak gol, tiga poin yang sangat berharga kita bisa bersaing lagi di tangga juara” kata mantan pemain Persibo Bojonegoro itu.

Dalam perebutan gelar juara, Aji telah menyampaikan kepada pemainnya, managemen, dan official bahwa pertandingan ini adalah upaya untuk kembali meramaikan papan atas.

“Kita harus kembali ke jalur persaingan, karena kalau ini kami tadi seri atau kalah, 90% pintu persaingan tertutup” sambung Aji.

“Alhamdullilah kemenangan ini membuka persaingan 5 tim di papan atas” terangnya.

BACA JUGA  Arema Boleh Cetak Banyak Gol,Lawan Persebaya Nanti Dulu

Masuknya Samsul dan Supriadi di babak kedua diakui oleh Aji membawa perubahan signifikan. Banyak peluang dan mendominasi pertandingan, dan pada akhirnya Samsul berhasil mengamankan tiga poin untuk bekal pertandingan selanjutnya.

“Setiap pelatih pasti punya plan A, Plan B, dan Plan C. Memasukan Samsul dan Supriadi juga bagian dari strategi, secara permainan dan hasil saya memasukan keduanya tidak salah” katanya.

Samsul menjelaskan mengapa mantan penyerang Barito Putra itu tidak melakukan selebrasi khas-nya. Pemain berusia 37 tahun ini mengatakan bahwa dia 2 tahun berseragam Arema, dan dia menjaga hubungan baik dengan tidak melakukan selebrasi tersebut.

“Saya dua tahun di Arema, saya menjaga hubungan, saya tidak selebrasi untuk menjaga itu” kata Samsul.

Samsul Arif menunjukan kedewasaan dia menanggapi Arsenio Valpoort yang belum menemukan sentuhannya di Bajul Ijo. Samsul mengatakan bahwa beradaptasi di tim sebesar Persebaya membutuhkan waktu.

“Valpoort memiliki CV yang bagus, bermain di mana-mana, dia butuh waktu adaptasi, kita sebagai temannya mendukung itu,  masuk di putaran kedua itu butuh perjuangan yang ekstra” sambung Samsul.

Ricky Kambuaya mengalami cedera. Namun kondisi pemain kelahiran Sorong Papua ini masih akan di cek esok hari. Untuk Ernando Ari, pelatih asal Kepanjen ini menjelaskan bahwa kiper asal Semarang itu tidak ada masalah.

“Besok laporan dari dokter secara komplit tentang kondisi Kambuaya” tegasnya.

Sebagai pencetak gol satu-satunya, Samsul Arip mengatakan bahwa dia tidak memiliki rahasia, Samsul menegaskan bahwa setiap pemain harus bisa menjawab kepercayaan yang diberikan pelatih.

Menutup jumpa press, Aji menegaskan soal rivalitas antara Persebaya dan Arema. Mantan pemain Arema ini mengatakan bahwa rivalitas itu hanya 90 menit, selebihnya kekeluargaan harus tetap ada.

BACA JUGA  Persebaya vs Arema 2024 skor: 3-2 Rekor Tak Terkalahkan dari Singo Edan Terjaga!

“Bagi saya rivalitas itu hanya 90 menit, bagaimanapun juga di Arema masih ada beberapa nama mantan anak asuh saya. Saya dengan staff pelatih Arema begitu dekat seperti Kuncoro dan Siswantoro, bahkan selama di Bali kami sering komunikasi, tapi tadi mereka lawan saya” tutup Aji.

(tr/yl)