Sleman , greenforce.co.id – Kemenangan laga away perdana diraih Persebaya di markas PSS Sleman, Sabtu (27/8/22). Dalam lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-7.
Bermain dalam determinasi tinggi, kedua tim bermain saling jual beli serangan. Persebaya membuka keunggulan melalui sundulan keras Silvio Junior di menit ke 29′.
Pertandingan begitu keras. Wasit Fani Adi Nugroho mengeluarkan 8 kartu kuning, 4 untuk PSS dan 4 untuk Persebaya.
Persebaya terus memberi perlawanan bagi tim berjuluk Elang Jawa itu. Dengan pemasangan Andre Oktafiansyah sejak awal, lini serang Persebaya terlihat penyegaran.
Memasukan Arief Catur mengganti Alta Ballah serta menarik Silvio Junior dan memasukan Januar Eka sebagai penyegaran di menit 90′. Wasit memberi injury time selama 7′ menit.
kemenangan perdana tandang ini sangat di syukuri Persebaya. Sejak tandang ke markas Persikabo 1973, Bhayangkara FC, dan Borneo FC, kali ini Persebaya meraih poin penuh di Sleman.
Kemenangan ini dikatakan Aji Santoso sebagai buah dari kerja keras pemain yang dianggap tidak menyerang PSS. “Saya mengapresiasi perjuangan pemain Persebaya, baik Persebaya dan Sleman tidak menggunakan taktik bertahan total” ujarnya.
Aji Santoso menjelaskan bahwa sebelum melawan PSS, pelatih berusia 52 tahun itu mewanti-wanti PSS yang memiliki pemain berkualitas, ditambah capaian mereka sangat bagus. “Jujur saya ada rasa khawatir sebelum melawan Sleman, kita tahu pemainnya bintang yang skill -nya diatas rata-rata” sambungnya.
Dengan keraguan tersebut. Aji menginstruksikan ke pemain agar tak memberi ruang kepada pemain-pemain PSS.
Hal ini di katakan Risky Ridho yang mendampingi pelatihnya jumpa pers mengatakan bahwa kemenangan ini hasil dari kerja keras seluruh tim. Meski menang, pemain alumni El-Faza ini akan mengembangkan kekuarangan-kekurangan yang ada.
Persebaya yang kehilangan fokus di menit akhir oleh set – piece , evaluasi demi evaluasi dilakukan, dan juga melatih segala bola mati hingga corner kick seperti gol yang tercipta kemarin. “Itu telah kami persiapkan di dalam latihan, siapa yang ambil tendangan sudut, siapa yang lari ke tiang dekat, Alhamdulillah bisa cetak gol lewat serangan corner kick ” tambah Aji.
Penampilan ciamik Andre “Cobra” Oktafiansyah, disebutkan bahwa memainkan mantan pemain Persikabo 1973 adalah berdasarkan kebugaran pemain. “Ketika main lawan Semarang, semua sudah all out dan saya ingin ada penyegaran” terangnya.
Aji merotasi dua pemain dalam laga ini. Andre dimasukan mengganti M.Hidayat dan Arief Catur menggunakan Alta Ballah. Penampilan Andre menurut Aji sangat baik memberi ruang bagi serangan PSS dan Alta Ballah juga bermain disiplin.
Pemanggilan timnas pada Marselino Ferdinan, Aji menjelaskan bahwa pemain asli binaan Persebaya ini akan bergabung dengan timnas setelah laga menjamu Bali United, Jumat (2/9/22) di Gelora Bung Tomo Surabaya.
“Dari awal pekan pertama kami tidak pernah menurunkan pasukan 100%, Marsel juga belum sembuh betul, dia dapat panggilan, mungkin dia berangkat setelah melawan Bali United” papar Aji.
Harapan itu didasarkan bahwa pemanggilan timnas saat ini masih menyeleksi sekitar 50 pemain kata Aji. Dari total pemain baru. “Yang jelas kami mendukung Marsel ke timnas” tegas Aji.
Di babak kedua banyak pemain Persebaya berjatuhan. Aji menjelaskan bahwa tensi dan determinasi pertandingan begitu keras dan ketat hingga banyak pelanggaran yang membuat pemain Persebaya banyak berjatuhan.
“Tadi memang ada banyak pelanggaran akhirnya pemain kami banyak jatuhan, tapi Alhamdulillah tidak ada cedera serius” jelasnya.
Aji menutup pers dengan mengatakan metodenya dalam mempersiapkan menghadapi laga-laga selanjutnya. “Saya tidak melihat kedua pertandingan dua di belakang, saya melihatnya setelah pertandingan ini selesai, saya permainan berikutnya” pungkas Aji.
( tr / yl )