Persebaya, Jauh di mata, dekat di hati

0
650
Bas, Bonita asal Sedati dalam profesi kesehariannya (Dok Pribadi Bas)

Maraknya pemberitaan sengketa wisma Karanggayam dan lapangan tersebut, menggugah seorang Bonita asal Kwangsan, Sedati, Sidoarjo yang saat ini merantau di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Ia mengisahkan pengalamannya di lapangan tersebut dalam kegiatan bonek maupun sekedar menyaksikan kompetisi internal Persebaya.

Bas bersama kawan kawannya di sebuah acara di lapangan Karanggayam Surabaya Dok Pribadi Bas

Adalah Basriatul Af’idah, wanita asli Sedati ini begitu galau melihat lapangan Karanggayam telah berubah. Pemberitaan penyegelan dan pembongkaran tribun lapangan legendaris itu membuat alumi SMA Senopati Sedati ini sedih. Bas (nama panggilan), mengaku sering ke lapangan Persebaya sejak SMP kelas 1. ia mengikuti perjalanan Persebaya saat berusia belia, Sedati-tambaksari hampir di laluinya saat Persebaya berlaga atau acara bonek lainnya di sana.

Bas saat liburan di Surabaya dan menyempatkan melihat stadion Gelora 10 November Dok Pribadi Bas

Wanita berprofesi sebagai AVSEC (Aviation Security) Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin ini masih memiliki kecintaan yang tebal pada Persebaya. “Saya sudah di tempatkan disini 9 tahun, bisa lihat Persebaya lagi ya setiap tandang melawan Barito, itu tak boleh dilewatkan” ujar penggemar Osvaldo Haay dan Oktafianus Fernando ini. Bas benar-benar bonita yang luar biasa, saat di tanya siapa pemain idola, “duh..siapa ya, aku seneng kabeh, kalo Persebaya aku mencintai klubnya, pemain datang dan pergi Persebaya selamanya” tutupnya sambil tertawa.

Bas saat meminta tanda tangan pemain Persebaya saat melawat ke Banjarmasin musim 2019 Doc Pribadi Bas

Jadi, jika saudara se-bonek dan se-Persebaya ada yang ke Banjarmasin melalui udara, jika berjumpa dengannya, tegur sapa lah, sebab ia bonek, sama seperti kita.

Rate this post
BACA JUGA  Regina Oktavia, "Nonton Persebaya Itu Seperti Naik Roller Coaster"