BANDUNG, GREENFORCE – Perebutan tiket menuju fase selanjutnya masih begitu ketat. Persebaya berhasil mendapatkan satu tiket setelah menahan imbang Persela Lamongan 0-0 (0-0).
Saat ini, Persebaya masih sebagai juara grup C. Persebaya akan berjumpa dengan Bali United yang menjadi runner-up grup D jika laga akhir mampu mengatasi PS Sleman pada 8 April 2021, namun jika kalah maka Persib Bandung akan menunggu di babak 8 besar tersebut.
Persebaya di babak pertama memiliki banyak peluang. Kemelut di depan gawang Dwi Kus gagal di manfaatkan Ady Setyawan. Selang beberapa menit Akbar juga memiliki peluang serupa, lagi-lagi Dwi Kus berhasil menangkap sepakan pemain muda Persebaya itu.
Babak kedua, Persebaya terus melakukan tekanan pada squad besutan Didik Ludianto. Menarik Supriadi dengan Oktafianus Fernando serta M.Kemaludin dengan Rendi Irwan, serta menarik Hambali dengan Ricky Kambuaya.
Dengan determinasi tinggi, Samsul Arif Munip di menit ke 65′ harus di tarik keluar karena cedera, dan memasukan Rivaldi Bauwo.
Wasit Dharma Santoso Gulo asal Sumatera Utara harus mengeluarkan 3 kartu kuning di pertandingan ketiga Persebaya ini.
Pelatih Persela mengaku tim nya mengalami kelelahan. “Faktor utama dari pertandingan ini adalah kami kelelahan, dengan hasil ini bukan berarti kami tidak memiliki peluang, kami akan habis-habisan di laga akhir melawan Persik Kediri” kata Didik Ludianto di after match press conference.
Lain lagi dengan pernyataan Rahmat Irianto. Putra sulung Bejo Sugiantoro ini berterima kasih pada Persela Lamongan yang telah mengajarkan Persebaya untuk berbenah diri.
Melawan PS Sleman mendatang Persebaya terancam tanpa Samsul Arif. “Saya akan konsultasikan kepada tim dokter apakah Samsul akan bisa diturunkan, semoga Samsul bisa bermain” tandas coach Aji.
“Hasil imbang ini memang membuat posisi Persebaya praktis aman, namun saat melawan PS Sleman kami akan total dan serius” masih kata Aji Santoso.
Aji dan Rahmat Irianto juga senada mengatakan bahwa segala upaya yang telah dilakukan Persebaya, namun hasil imbang ini adalah sepak bola.
“Diawal Piala Menpora, grup C banyak yang menjagokan Madura United, namun Madura justru tidak lolos, itulah sepak bola, banyak kejutan” tutup mereka berdua.
(tr)