Denpasar, greenforce.co.id – Puncak BRI Liga 1 Musim 2021/2022 akan di gelar pada hari Kamis, 30 Maret 2022 di Denpasar dan Gianyar, Bali.
Persebaya akan berhadapan dengan peringkat ke-6 asal Kalimantan, Borneo FC. Putaran pertama Persebaya harus menelan kekalahan 3-1 saat tim belum di perkuat 4 pemain asing-nya saat itu.
Bermain dengan kekuatan lokal, Persebaya harus mengakui Boaz Solossa dkk di Cikarang, Jawa Barat lalu. Dengan membawa tekad revans, Persebaya telah mencapai peak performance di musim ini.
Borneo FC melalui pelatih caretaker pengganti Fahri Husaini mengatakan bahwa laga ini sebagai gengsi Jawa dan Kalimantan. Muftaudi Mukson mengatakan bahwa Borneo meski tidak lagi bersama Fahri, namun karakter Borneo itu tetap ada.
“Yang akan kita tampilkan adalah karakter bermain Borneo, kita tahu pelatih itu datang dan pergi, tapi karakter Borneo itu tetap ada” katanya.
Persebaya yang di pekan ke-33 memborong penghargaan terbaik bagi 4 pemain dan pelatih, bertekad mengakhiri kompetisi dengan happy ending. “Anak-anak memiliki bekal setelah mengalahkan juara bertahan dengan angka mencolok 3-0” kata Aji Santoso di Pre–Match Press Conference siang ini.
Dengan telah memenuhi target managemen Persebaya tetap akan mengeluarkan segala kekuatan yang di miliki untuk membalas kekalahan di putaran pertama. Meskipun tidak mudah, Aji Santoso optimis anak asuh-nya bisa merealisasikan happy ending dengan kemenangan.
Dukungan keluarga yang menemani pemain selama di Bali menjadi motivasi tersendiri Bajul Ijo. “Terpisah cukup lama dengan keluarga, dengan datangnya keluarga menjadi hal positif sebagai motivasi, dengan catatan tetap fokus memberi support, dan bukan hanya datang untuk rekreasi” sambung Aji.
Pertandingan akhir ini menjadi perhatian coach asal Kepanjen Malang dengan memberi masukan kepada operator. Aji mengusulkan pertandingan penentu zona degradasi akan dilaksanakan serempak, pun demikian pada papan atas. “Yang papan atas itu seharusnya juga serempak, kan sama-sama penentuan” katanya.
Pertandingan Arema FC, Bhayangkara FC, dan Persebaya menjadi sorotan mantan bek kiri Persebaya itu. “Kalau di zona degradasi dilaksanakan serempak, seharusnya di papan atas juga, sebab Arema, Bhayangkara, dan Persebaya sama-sama rebutan di posisi ketiga” kata Aji.
“Artinya biar terjadi fairness, biar terjadi keadilan, kalau gak bareng kan kita bisa tahu hasil, saya menunggu pertandingan Bhayangkara melawan Aceh (Persiraja) ” sambungnya.
Ditengah pujian sebagai pelatih lokal di 5 besar, Aji mengatakan bahwa capaian ini adalah kerja keras semua dari official dan tim. Aji mengaku puas atas prestasi yang di rasanya menjadi pelatih terbaik di beberapa pekan. ” Saya ucapkan banyak Terima kasih kepada managemen dan tim yang bahu membahu dan bekerja keras hingga tim seperti ini” Ujarnya.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi motivasi di musim depan untuk lebih baik lagi” katanya.
“Ini adalah kesuksesan secara tim, kita tahu sekarang pemain saya menjadi rebutan banyak tim, saya sukses membawa tim memenuhi target, karena sebagai pemimpin itu harus bisa mengangkat anak buah ke tempat yang lebih tinggi” tutup Aji.
(tr/yl)