SURABAYA(GF).             Bermain tanpa pilar karena panggilan timnas dan akumulasi kartu, Persija dengan full tim tak mampu keluar sebagai pemenang. Walau sempat unggul oleh gol dari serangan balik Simic di menit 68′, Persebaya membalas di titik putih oleh sepakan Misbakhus Solikhin di menit 80′.

Julio Banuelos pelatih Persija alumni akademi Barcelona mengatakan bahwa Persija kesulitan menang di Surabaya. Namun hasil imbang ini patut kami syukuri ujar pengelola klub Alaves dan Burgos Spanyol ini.

Persebaya sebenarnya mampu menguasai jalannya pertandingan dan menciptakan beberapa peluang, namun tanpa adanya target man, peluang tersebut tak bisa di eksekusi dengan baik. Sepanjang 90 menit, Persebaya hanya melakukan 2 pergantian pemain.

 

KARAKTER SURABAYA

 

Di kesempatan lain, coach bejo merasa penampilan Persebaya di dua laga sebelumnya telah menampilkan karakter khas surabaya ngeyel dan ngosek. “saya memuji anak-anak yang mampu bermain lepas dan ngotot, inilah sepakbola selalu ada banyak kejutan di dalamnya” kata pelatih yang pernah membawa Persebaya juara.

Coach bejo tidak mempermasalahkan absennya beberapa pilar, “kami harus menghormati federasi, kami maksimalkan segala talenta yang ada”, masih kata ayahanda Rahmat Irianto “anak muda harus diberi kesempatan untuk melihatkan kemampuan, harus dibimbing oleh senior”.

 

DEBUT SUPRIYADI

 

Pemain yang membawa timnas U-16 juara AFF dan U-19 keluar sebagai juara 3 kemarin mampu tampil lugas dan berani. Pemain asli Surabaya ini mengganti Elsna Basna di menit 45′. Supri memiliki kecepatan dan dribling yang baik sehingga barisan belakang Persija sering kerepotan.

Sayang di debut awalnya Persebaya tidak meraih 3 poin, namun ada harapan baru masa depan Persebaya yang ditunjukan Bajul Ijo dengan talenta muda yang diberi ruang bermain dan kesempatan mengasah diri dalam liga utama tanah air.

BACA JUGA  Persebaya vs Persik 2024: Tanpa Bruno, Persebaya Siap Ladeni Persik Kediri