
Surabaya, greenforce.co.id – Akhirnya, setelah tiga pertandingan beruntun paceklik kemenangan, Bajul Ijo berhasil mengamankan tiga poin di depan pendukung mereka dalam lanjutan BRI Super League pekan ke-10.
Persebaya Surabaya memetik kemenangan atas Persis Solo dengan susah payah dan menang tipis 2-1, Minggu (2/11/2025). Ketinggalan lebih dulu, Bajul Ijo menang 2-1 atas Laskar Sambernyawa.
Persis membuat seisi stadion terdiam saat Kodai Tanaka membobol gawang yang dijaga Ernando Ari Sutaryadi menit ke-15.
Pemain asal Jepang itu menyambar bola rebound hasil dari tembakan Althaf Indie. Persebaya bereaksi, gol Mihailo Perovic di injury time babak pertama dianulir. Gali Freitas, yang pengumpan ke Perovic, sudah berdiri offside. Gol pun dicek dengan video assistant referee.
Setelah mengecek dengan VAR, wasit muda Naufal Adya Fairuski, mengesahkan gol Persebaya itu, hingga turun minum tim berjuluk Green Force menahan imbang 1-1.
Persebaya berbalik unggul pada menit ke-51. Tembakan Perovic salah diantisipasi oleh kiper Persis Muhammad Riyandi. Bola di muka gawang Persis bisa disambar oleh Francisco Rivera. Persebaya unggul 2-1.
Sebenarnya Persebaya bisa killing the game jika sepakan Rivera tidak dianulir. Persebaya mencetak gol ketiga pada menit ke-70. Tembakan Rivera yang masuk gawang, tapi gol itu dianulir karena pemain asal Meksiko itu sudah berdiri offside.
Hingga pertandingan selesai, keunggulan Persebaya atas Persis tetap bertahan. Dengan tambahan tiga poin ini, Persebaya pun mengumpulkan 14 poin, ada di posisi kedelapan hasil dari sembilan kali bertanding.
Sementara itu, Persis kian terbenam di zona merah. Persis ada di posisi ke-17 dengan raihan lima poin. Persis sudah tak menang dalam sembilan pertandingan terakhir Super League.
Di post match press conference Eduardo mengatakan bahwa pertandingan tergolong sulit. Persebaya dan Persis sama-sama membawa tekanan.
Pelatih asal Spanyol itu mengakui bahwa di babak pertama dirinya salah dalam taktikal. “Dan akhirnya, saya pikir di babak pertama kami memiliki beberapa masalah taktik, tetapi di pertengahan babak pertama, kami menyesuaikan taktik dan di babak kedua kami lebih baik. Jadi, saya sangat bangga dan senang dengan para pemain Persebaya” ungkapnya.
Kemenangan ini tidak terlepas dari penampilan kiper Persebaya. Ernando menunjukan kelas sebagai kiper level Timnas. Dia banyak melakukan banyak penyelamatan.
“Saya tidak terkejut karena saya lihat kiper berlatih setiap hari dengan pelatih Felipe, dan kami punya kiper terbaik dan pelatih kiper terbaik. Jadi saya lihat bagaimana latihannya setiap hari. Tidak hanya Nando, Andhika, Randy, Ilham. Dan bagi saya, saya adalah pelatih kiper dan kiper profesional saat masih menjadi pemain” sambungnya.
Edu mengungkapkan bahwa anak asuhnya dibawah tekanan, hingga salah umpan. “Saya pikir di babak pertama jarak antar lini sangat tinggi. Jaraknya lebih besar sehingga mereka bermain sangat baik di antara lini. Mereka memiliki peluang, mereka memiliki peluang karena tim ini juga sangat bagus” terang Edu.
“Di babak kedua, kami sedikit menyesuaikan jarak antar lini ini. Kami bermain lebih kompak di pertahanan. Dan terakhir, di liga ini, jika Anda ingin 3 poin, anda harus sangat kuat dan sangat kompak dalam pertahanan. Dan tentu saja, setelah itu kualitas pemain menentukan permainan” sambungnya.
Secara keseluruhan Edu senang bisa keluar dari tekanan secara tim dan pendukung yang menantikan kemenangan.
“Tetapi lebih dari sekadar taktik, saya sangat senang bahwa pertandingan ini, dengan tekanan yang kami berikan kepada semua orang, kami akan bangkit” tegasnya.
Persebaya perlahan mulai memberi menit bermain untuk pemain muda mereka. Sadida, Ichas, dan Ilham turun di penghujung babak kedua.
Edu memuji pemain hasil Elite Pro-Academy yang dipunyai Persebaya. Dia menerangkan bahwa ketiga pemain hasil binaan ini menunjukan konsistensi Persebaya pada pembinaan.
“Saya rasa dia (Ichas) baru 17 tahun, jadi saya rasa klub harus sangat bangga dengan para pemain muda dan tentu saja, selangkah demi selangkah, saya rasa kami akan memainkan empat pemain dari akademi ke tim utama, tetapi kami harus melakukannya selangkah demi selangkah karena tidak mudah bermain di sini dengan tekanan dan segalanya, tetapi pertanyaan ini adalah ini untuk kami, untuk staf, selangkah demi selangkah” tandas Edu.
_________
greenforce.co.id
tonirupilu/pre
yans.loss27/pho




