Surabaya, greenforce.co.id – Pekan kedua BRI Liga 1 Persebaya berhasil meraih poin maksimal di Gelora Bung Tomo Surabaya (1/8/22).
Menjamu tim berjuluk Pendekar Cisadane, Persebaya berhasil clean sheet dengan mencatatkan 2 gol di papan skor.
Gol pembuka di ceploskan pemain asal Jepang Sho Yamamoto di menit 23′ dan kapten kesebelasan Risky Ridho di menit ke 57′.
Bermain di depan 4.500 Bonek, Persebaya bermain lepas dan Spartan. Persita Tangerang harus kehilangan satu pemain Agustin Cataneo akibat pelanggaran pada Catur Pamungkas di luar kotak penalti di menit 33′.
Bermain dengan 10 pemain, Persita masih mampu memberi ancaman dan perlawanan. Sementara Persebaya yang unggul jumlah pemain hanya mampu menambah 1 gol melalui sundulan pemain jebolan El-Faza Risky Ridho.
Alvredo Vera mengatakan bahwa meski kehilangan satu pemain, namun besutannya justru mampu membuat beberapa peluang. “Pemain saya berani keluar menekan mesti kurang” kata mantan pelatih Persebaya di Liga 2 itu.
Persebaya bermain dengan baik. Aji Santoso menegaskan bahwa anak asuh-nya bermain sesuai skema yang ada. Meski begitu, pelatih asal Kepanjen itu tetap akan memperbaiki dan mengevaluasi untuk lawatan ke Bhayangkara FC di Cikarang pekan ke-3.
“Anak-anak bermain cukup bagus, ini akan menjadi modal ke pertandingan selanjutnya, karena masih banyak pertandingan” kata Aji Santoso di Post–Match Press Conference.
Risky Ridho yang menemani Coach Aji mengucap syukur dengan kemenangan perdana ini. Pemain nasional itu mengatakan bahwa gol yang di cetaknya adalah buah dari kerja keras rekan-rekannya. “Yang penting menang dapat tiga poin, kalau cetak gol itu bonus” kata bek andalan Shin-Tae Yong itu.
Ketiga pemain asing yang turun keseluruhannya di puji Aji. “Semua pemain asing bermain bagus, Silvio meski tidak cetak gol secara taktikal sudah bagus, Sho juga sudah mulai menemui kepercayaan diri” terangnya.
Aji mengatakan juga bahwa kunci kemenangan laga ini karena kesiapan mental pemainnya. “Yang jelas kekuatan mental pemain, karena di pertandingan pertama kalah”. Papar Aji.
Dengan kekalahan di pekan pertama melawan Persikabo 1973 muncul beberapa tekanan untuk tim. Hal itu dikatakan Aji sebagai sebuah bentuk kecintaan Bonek yang ingin tim kebanggaannya berprestasi.
“Saya katakan ke anak-anak jadikan tekanan sebagai motivasi, Alhamdullilah berhasil” terang Aji. Anak-anak bermain sangat kompak, dan fighting spirit-nya luar biasa tambah Aji.
Sho Yamamoto di nilai cukup baik. Selain mencetak gol, Sho juga melihatkan aksi-aksi individu yang baik. Higor Vidal menurut Aji masih harus di beri instruksi untuk bermain lebih simple. Vidal cukup bagus memberi assist dan menghidupkan lapangan tengah terang Aji. Dengan bermain sederhana menurut pelatih terbaik musim lalu dapat menghemat energi pemain asal Brasil tersebut.
Tak hanya pemain asing yang di puji Aji. Risky Dwiyan dan Deni Agus juga di beri nilai plus. Meski belum berpengalaman bermain di kompetisi Liga 1, namun prospek kedua pemain jebolan Elite Pro Academy itu akan berkembang di match selanjutnya.
Deni Agus, meski di apresiasi namun pemain jebolan klub internal itu tetap mendapatkan kritik dari Aji. Deni di menit akhir dianggap men-delay serangan balik. “Seharusnya dia balik badan dan dorong bola ke kiri sebab pemain dalam intensitas tinggi” kata Aji.
“Saya yakin pemain muda ini sangat prospek, saya sangat yakin, apalagi jika tim komplit, Tim ini bisa bersaing” ujar Aji. Riswan Lauhim tak luput dari pujian Aji. “Penampilannya cukup bagus meski baru di Persebaya” sambungnya.
Dengan tampil Riswan Lauhim yang apik, Persebaya memiliki banyak opsi di sektor belakang. Persebaya saat ini memiliki Risky Ridho, Leo Lelis, Dandi Maulana, dan Riswan Lauhim.
Dengan stok pemain belakang, bisa saja Leo dengan Dandi, Riswan dengan Risky, dan seterusnya menurut Aji. “Saya tidak bergantung dengan satu dua pemain. Saya tekankan bahwa setiap pemain yang diturunkan harus menjawab kesempatan” tambah Aji.
Apresiasi setinggi-tingginya juga diberikan untuk Bonek Mania yang tertib tanpa sesuatu hal yang berakibat denda. Aji berterima kasih karena dengan dukungan total Bonek Persebaya berhasil meraih poin penuh.
“Saya sangat apresiasi setinggi-tingginya, mudah-mudahan ini ke depannya terus seperti ini” sambungnya.
Dalam situasi apapun Aji berharap Bonek tetap tertib seperti di laga versus Persita ini. “Tentunya kita berharap menang, tapi ini sepak bola semua bisa terjadi” tegas Aji. Beberapa tim besar juga merasakan kekalahan di kandang, itulah sepak bola.
Pelatih mantan bek kiri Persebaya ini mengatakan bahwa harapannya adalah Persebaya bermain di kandang maupun tandang, anak asuh-nya bermain dengan hati, karena Bonek akan tahu pemain ini fight atau tidak.
Persebaya akan mengevaluasi barisan belakang yang kerap kehilangan fokus. “Tadi di babak pertama ada pemain belakang yang ceroboh satu lawan satu” hal ini yang akan menjadi titik tekan Persebaya melakukan evaluasi.
(tr/yl)