Assalammualaikum. Perkenankan meluruskan simpang siur informasi terkait Kongres PSSI di Bali. Khususnya menyangkut utusan Persebaya.
- Naiknya Pak Joko Driyono sebagai ketum merupakan amanah dari statuta. Boleh tidak setuju tapi aturan main memang seperti itu. Jadi, setelah Pak Edy Rahmayadi memberikan sambutan dan menyatakan mundur, sebelum turun mimbar dia minta Pak Joko maju untuk menerima pataka PSSI. Kenapa Pak Joko? Karena statuta menyebutkan bahwa Jika ketua umum mundur atau berhalangan tetap maka digantikan wakil ketua umum berusia senior. Jadi dalam Kongres PSSI Bali tidak ada agenda pemilihan ketua umum.
- Jadi BOHONG BESAR jika ada info yang memyebutkan ada klub klub tertentu yang menyatakan menolak proses ini. Jika dilakukan pemilihan pada waktu itu malah menyalahi aturan karena ini Kongres Biasa yang agendanya sudah ditetapkan jauh hari.
- Ke depan, pemilihan ketua umum dimungkinkan lewat penyelenggaraan KLB. Yang mekanismenya bisa melalui dua hal. Satu, keputusan Exco PSSI atau permintaan tertulis dari 2/3 voter.
- Penjelasan ini semata untuk meluruskan semuanya, jangan sampai termakan fitnah. Apalagi oleh informasi yang sesat dan menyesatkan.
- Saya bisa sampaikan ini karena saya ada dalam ruangan kongres dan tahu betul prosea yang terjadi.
- Mohon maaf dan terimakasih.
Wassalaammualaikum wr. wb.