PSSI tak henti-hentinya mengerjai Persebaya. Setelah sempat mendelegitimasi nama Persebaya di kancah persepakbolaan Indonesia pasca unifikasi IPL – ISL di tahun 2013 dan lebih memilih Persebaya DU yang adalah jelmaan dari Persikubar Kutai Barat, kini muncul kasus baru yang melibatkan PSSI dengan Persebaya, yakni, TMS atau Transfer Matching System Persebaya digunakan tanpa izin sang empunya oleh Bhayangkara FC selama mengarungi Liga 1 kemarin.

Tentu saja cukup aneh, bagaimana mungkin Klub yang masih eksis di liga bisa dipakai akun TMS-nya seenak udel oleh Klub lainnya. Terlebih lagi klub tersebut mengaku sebagai klub profesional yang bermain di kancah liga tertinggi pula.

Menanggapi kekisruhan ini, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menjelaskan alasan Bhayangkara FC (BFC) bisa menggunakan Transfer Matching System (TMS) FIFA dengan nama Persebaya Surabaya pada Liga 1 musim 2018. Alasannya menurut Joko, FIFA hanya tahu jika klub BFC merupakan perubahan nama Persebaya.

BFC sempat merekrut pemain asing dengan TMS FIFA atas nama Persebaya. Aktivitas bursa transfer tersebut diketahui setelah komunitas Save Our Soccer (SOS) mengumumkannya ke publik.

Kondisi tersebut dinilai bakal menghambat perjalanan Persebaya yang promosi ke Liga 1 musim 2018. Sebab, Persebaya juga akan mempersiapkan skuatnya musim depan.

“Seperti diketahui banyak kasus yang dahulu terjadi di klub Persebaya. FIFA hanya tahu Persebaya ada satu yaitu yang sekarang jadi Bhayangkara,” ujar Joko kepada Bola.net, Selasa (5/12/2017).

“Semuanya akan menilik dalam satu periode dan keputusan kongres kemarin karena sekarang posisi Persebaya sudah di Liga 1, PSSI akan tuntaskan semuanya,” sambung pria asal Ngawi, Jawa Timur ini.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Jokdri ini berjanji akan menyelesaikan polemik TMS Persebaya paling lambat pada 13 Januari 2018. Nantinya kedua klub akan dipanggil oleh federasi.

BACA JUGA  Persebaya Kokoh di Puncak Klasemen, Munster Kritik Tajam Kinerja Wasit

“Semuanya sudah pasti dan Insya Allah di pertengahan Januari 2018 sudah ter-update ke FIFA. Tidak hanya masalah TMS tapi juga masalah nama klub, badan hukum dan lain-lain,” kata Jokdri.

“Itu harus sinkron nanti antara registrasi yang ada di PSSI sampai yang ada di AFC dan FIFA,” tutup Jokdri

***

Ucapan Djoko Driyono yang mengaku bahwa FIFA hanya tahu Persebaya berganti nama menjadi Bhayangkara FC tentu patut ditelusuri dengan benar, telebih Persebaya sudah masuk ke Liga 1 bebarengan dengan Bhayangkara FC. Manajemen Persebaya harus mengusut hal ini. Tepatnya mempertanyakan, sebagai apa Persebaya di mata PSSI saat ini. Sebagai Klub baru, yang akan mendapat akun TMS baru. Atau sebagai Klub lama yang memiliki TMS Bhayangkara itu yang tentunya akan semakin membingungkan FIFA tentang siapa dan apa Bhayangkara FC itu?

Keputusan jelas ada di tangan Manajemen Persebaya. Berani tidak menggugat hal ini. (Redaksi)