Surabaya, greenforce.co.id – Pada pekan ke-9 Liga 1 di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Rabu (23/10), Persebaya vs PSM Makassar Skor 1-1, Persebaya gagal meraih poin penuh di kandang sendiri. Disaksikan oleh 6.323 penonton, Persebaya tidak mampu memberikan kemenangan di GBT.
Babak Pertama: Gol Tunggal Yuran Lopez
Pertandingan berlangsung dengan banyak peluang pada babak kedua untuk kedua tim, tetapi tidak ada satu pun yang berhasil menghasilkan gol. Meski menguasai jalannya pertandingan, Persebaya justru kebobolan melalui gol Yuran Lopez pada menit ke-16, yang memanfaatkan kelengahan penjaga gawang Ernando Ari.
Reaksi Pelatih PSM
“Saya kira atmosfer pertandingan sangat luar biasa, bagus untuk perkembangan sepak bola Indonesia,” kata Bernardo Tavares, pelatih PSM.
Evaluasi Paul Munster Soal Penyelesaian Akhir Persebaya
Sementara itu, Paul Munster tidak banyak berkomentar tentang hasil pertandingan.
“Secara keseluruhan, kami sudah berusaha. Kami bicara soal babak kedua, kami fokus di sana. Kami bermain lebih baik dan menciptakan banyak peluang. Masalahnya hanya di penyelesaian akhir. Hanya itu,” ungkap Munster.
Ardi Idrus juga tampak kecewa dengan hasil ini, terutama karena bermain di kandang sendiri. “Saya dan teman-teman sangat kecewa di ruang ganti. Tidak ada kata lain lagi untuk hari ini. Kami hanya butuh waktu untuk bangkit di laga berikutnya,” sesalnya.
Mengenang Rudy William Keltjes di Laga Persebaya vs PSM
Paul Munster juga mengomentari momen ‘one minute silent’ untuk legenda Persebaya, Rudy William Keltjes, yang wafat pada hari yang sama. “Saya mendengar berita itu dan suara di stadion. Saya pernah bertemu dengannya tahun lalu, meskipun tidak ingat persis kapan, tapi saya ingat pernah bertemu dia,” ungkap Paul.
“Sebenarnya, tim Persebaya ingin mempersembahkan sesuatu untuk almarhum. Pemain sudah memakai pita hitam. Rashid mencetak gol dan mengangkat ban hitamnya untuk dipersembahkan kepada beliau. Ini hari yang sedih untuk semuanya, tetapi dia sudah di atas sana. Dia melihat kami dan saya yakin dia mendukung kita malam ini. Tentu saja sangat sedih dengan situasi ini, tetapi semoga beliau beristirahat dengan tenang,” lanjut Munster.
Paul Munster Soroti Kinerja Wasit dan VAR
Di konferensi pers sebelumnya, pelatih PSM sempat menyoroti kinerja wasit, dan Paul Munster juga terlihat sangat kecewa dengan hal itu. “Sama seperti pertandingan sebelumnya. Soal VAR, mengapa gol tadi (gol Yuran mungkin) tidak dicek? Apakah itu offside, tanyakan wasit. Soal gol Flavio tadi, ya itu offside, saya telah memeriksanya. Namun wasit kembali menghabiskan banyak waktu, tidak ada kendali,” keluhnya.
“Ini hanya wasit dari Liga 2 dan Liga 3 lainnya. Kapan kami akan mendapat wasit bagus di Liga 1? Kapan? Kami tidak tahu. Inilah mengapa kualitas Liga 1 tidak bagus. Saya cinta Indonesia. Saya ingin negara ini lebih baik. Namun kenyataannya, tidak bagus, karena kami semua mempermasalahkan wasit,” tegas Munster.
“Suporter juga kecewa. Mereka (wasit) tetap tidak terkendali. Tidak hanya kedua tim yang mengalaminya. Setiap laga juga sama saja. Mengapa tidak ada pengecekan VAR di GBT? Setiap kali bermain di GBT, saya tidak pernah melihat wasit mengecek layar VAR. Sementara di tempat lain, wasit Liga 1 lainnya memeriksa layar VAR di pinggir lapangan. Tapi di sini? Tidak pernah. Kami terus membicarakan wasit setiap laga. Apa yang terjadi? Tidak ada yang berubah,” ungkapnya.
Munster sangat emosional terkait kinerja pengadil lapangan. “Jelas sekali, kita sangat butuh wasit yang lebih baik. Wasit lokal tidak terkontrol. Kami selalu marah kepada mereka. Saya menyia-nyiakan waktu untuk mengambil keputusan, menyusun sebelas pemain utama, lalu hal yang sama terjadi lagi, wasit menunggu dan bermasalah lagi. Apa-apaan ini, saya tidak tahu,” lanjutnya.
“Saya bukan wasit. Saya paham aturannya. Jadi, saya harus bicara banyak. Bayangkan pelatih banyak bicara dengan wasit. Apa yang harus mereka lakukan? Saya lihat di forum pelatih, dan sangatlah buruk, terutama untuk wasit lokal. Mengapa? Pekan depan sama saja. Liga 1 tidak baik-baik saja saat ini. Wasit hanyalah efek dari masalah yang lebih besar. Saya juga sudah mengatakan hal yang sama sejak 2019. Apakah ada yang berbeda setelah lebih dari 10 tahun? Sama saja,” sambungnya.
Pada menit ke-26, Malik Risaldi harus ditarik keluar dan digantikan oleh Kasim Botan. Menurut Munster, winger tim nasional ini mengalami cedera serius. “Dokter sedang memeriksa Malik dan dia dibawa ke rumah sakit. Mungkin malam ini atau besok pagi kami akan mengetahui kondisi sebenarnya. Yang pasti, itu tadi adalah pelanggaran yang buruk,” pungkasnya.