Saya dari dulu selalu mendambakan Persebaya punya anthem khusus yang dinyanyikan bersama-sama waktu pertandingan —bukan sekedar yel-yel yang biasa diteriakkan. Memimpikan atmosfer GBT laiknya atmosfer pertandingan sepakbola di eropa yang menjelma layaknya paduan suara dalam jumlah besar, serta mampu untuk membikin keder lawan. Dan, hari ini kita tahu datanglah Oka Eka Purisetya Dengan “Emosi jiwaku” yang menggugah semangat, menggemakan perjuangan via suara. Oka Gundul —demikian ia disapa— berhasil menggubah kata-kata menjadi sebuah kejaiban yang gegap gempita di seantero stadion. Luar biasa…

“Emosi jiwaku” begitu menggempita seperti yang kita tahu pada akhirnya, dan menjadikannya sebagai satu kesatuan dalam keluarga besar Persebaya. Sebuah kata-kata yang membakar aura seluruh Stadion menjadi sangat semangat. Atmosfer perjuangan , pun, semarak kuat di tiap larikan nadanya. Dan tentu, kita tau, itu adalah berkat campur tangan seorang Oka Gundul.

Terima Kasih, Cak Oka, meski secara pribadi saya tidak begitu kenal, tapi saya yakin bahwa njenengan adalah orang baik. Dan tentu, hanya Doa terbaik untukmu yang bisa kupanjatkan. Semoga diberikan tempat yang terbaik pula di sisi-NYA.

Mewakili Keluarga besar Persebaya News, kami menyampaikan Duka Cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya Cak Oka ke haribaan Tuhan YME. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Tuhan YME. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Allahummaghfirlahuu… Warhamhuu.. Wa’afihi… Wa’fuanhuu..

Kukuh ismoyo

Nb : Nanti Malam di Rumah duka Deltasari akan ada Doa bersama untuk Almarhum.