HERAN. Manager Persebaya merasa heran dengan Penolakan pengajuan peminjaman lapangan untuk Persebaya latihan, serta peminjaman Stadion GBT untuk sebagai ajang pra-musim serta menjadi markas Persebaya dalam mengarungi musim kompetisi 2023/2024. [Foto Official Persebaya]

Surabaya , greenforce.co.id – Persebaya Surabaya terancam tak bisa menggunakan lapangan-lapangan yang berada di Surabaya sebagai tempat latihan dalam persiapan mengarungi musim kompetisi 2023/2024.

Yahya Alkatiri selaku manager Persebaya menjelaskan tentang penolakan peminjaman lapangan Thor Surabaya yang biasa di pakai latihan Persebaya sebelum tragedi Kanjuruhan.

Kabar kurang menyenangkan itu diterima manager pada Rabu (3)5) malam, yang sebelumnya pria asal Ampel Surabaya telah mendengar berita tentang hal tersebut dari harian Jawa Pos.

“Saya barusan semalam baru terima bahwa soal lapangan latihan tadi, dan pagi ini di Jawa Pos ternyata bu Wiwik Kadispora belum bisa (memakai lapangan latihan di Surabaya), intinya belum bisa itu ya gimana. Padahal Persebaya perlu untuk berlatih dan pre-season di Surabaya” ujar Yahya.

Yahya mengatakan bahwa sejatinya Persebaya akan memulai latihan perdana pada tanggal 10 Mei 2023, dengan kondisi pemain lokal dan disusul pemain asing secara bertahap. Namun, persoalan baru timbul saat tahu bahwa surat pengajuan peminjaman lapangan di tolak oleh Dispora Kota Surabaya.

“Ini kita dapat sebuah masalah lagi, kemarin pengajuan kita untuk latihan di tolak” kata Yahya di sebuah wawancara resmi Official di Sutos.

Persebaya tetap menunggu proses itu berlangsung, sembari menunggu mantan manager Persik Kediri itu akan mencari opsi lapangan lain di luar Surabaya untuk bisa tetap menggelar latihan.

“Kita sudah ajukan, masih proses, tidak tahu nanti seperti apa lanjutannya, tapi hari ini atau semalam kita dapat jawaban bahwa pengajuan ditolak. Kita sudah ajukan latihan di THOR dan Tambaksari” sambungnya.

“Kita gak mungkin nunggu apapun, kalau pihak Pemkot tidak mengizinkan, kita cari tempat lain, seperti itu. Karena kalau kita tidak latihan itu tidak mungkin. Saya rasa Pak Eri mendukung Persebaya latihan di Surabaya, tapi komponen-komponen dibawahnya saya tidak tahu” lanjutnya.

BACA JUGA  Buka Putaran Kedua Di Solo, Bruno : "Kami Kesini Untuk Tiga Poin"

MENANTI GEBRAKAN WALIKOTA

Pasca gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia U-20, Walikota Surabaya Eri Cahyadi langsung memberi jaminan Persebaya bisa menggunakan kembali Gelora Bung Tomo dan lapangan latihannya.

Penolakan Pemkot yang dimaksud Yahya terkait lapangan bertolak belakang dengan janji yang diberikan Walikota yang berjargon “melanjutkan kebaikan” saat kampanye itu.

Ditanya soal Homebase Persebaya untuk menggelar pra-musim dan kompetisi, Yahya menjelaskan bahwa stadion yang dibangun dengan APBD itu tidak bisa di gunakan Persebaya. “Sama belum bisa dipake juga, kemarin kan Mas Eri (walikota) menjanjikan untuk segera digunakan. Sampai detik ini juga menurut salah satu media (Jawa Pos), bu Wiwik juga bilang seperti itu. Ini kan juga gimana ini, seperti apa nasibnya Persebaya” paparnya.

“Gini mas, kalo pre-season kita tidak main di Surabaya, kita akan bakal adaptasi lagi waktu kompetisi, ini yang menyusahkan Persebaya. Itu yang paling penting” terangnya.

“Persebaya berharap semoga bisa di Surabaya. “Di apa-apakan kan masyarakat Surabaya, semuanya ingin Persebaya atau kita ingin ada di Surabaya, begitu. Itu yang paling penting” harapnya.

Soal belum bisa digunakannya GBT, Yahya menyampaikan pandangan pribadinya. “Jadi gini, ini yang saya herankan, seharusnya kan Piala Dunia diagendakan pada 20 Mei. Ini kan seharusnya sebelum 20 Mei Stadion sudah jadi semua dan sudah serah terima dan lain sebagainya” ungkapnya.

“Lha ini yang saya heran, kok bisa sampai bulan Mei, saya dengar baru akan serah terima dan lain-lainnya pada bulan Juni. Ini kan Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 mungkin karena ini, gak bisa memenuhi infrastruktur, mungkin ini salah satunya” menurut pandangan pribadi Yahya.

BACA JUGA  Jelang Kontra Bali United, Munster Jaminkan Cedera Rivera Tidak Serius

“Saya benar-benar tidak tahu ya, membayangkan kalau 20 Mei sudah mulai, sebelum 20 Mei kan udah clear semua, sampai sekarang ini belum ada tanda-tanda untuk clear. Mungkin ini juga menurut saya apakah ini penyebab gagalnya Piala Dunia U-20 ?karena infrastruktur yang tidak siap, mungkin itu,” tegasnya.

__________________
greenforce.co.id
tonirupilu /jurnalis
yans.loss27 /fotografer