AMBISI. Eduardo Perez tetap yakin dan percaya anak asuhnya dibawa instruksi strategi darinya akan bisa mencuri poin di Banten. Sementara itu, Mihailo Perović mengaku bahwa liga di Indonesia tidak semudah yang dia pikirkan saat belum tiba di Indonesia. [Foto Official Persebaya]

Surabaya, greenforce.co.id – Persebaya di tiga pertandingan belum mendapatkan kemenangan. Terakhir mereka menghadapi PSBS Biak di Sleman, mereka hanya mengemas satu poin dengan dua kartu merah.

Ini tentu akan menjadi aral bagi perjalanan Persebaya setidaknya di dua atau tiga match lainnya, dan seperti biasa, pelatih Eduardo Perez memiliki jawaban tempelate diantaranya kerja keras, aspek, analisis, dan kerja keras lagi.

Persebaya akan kembali melanjutkan laga kontra Persis Solo di pekan ke-10 BRI Super League. Bajul ijo akan menjamu Laskar Samber Nyawa yang memiliki motivasi tinggi, dimana mereka pekan sebelumnya disikat Persib Bandung.

Kekalahan melawan Persija Jakarta dan imbang dengan PSBS Biak, di kalangan suporter menggemuruh desakan dan tekanan untuk managemen Persebaya serta pelatih kepala Eduardo Perez.

Sebagian melihat Eduardo tidak memiliki skema permainan dan menggantungkan permainan pada orang per orang bukan melalui kerjasama tim atau kolektivitas.

Laga melawan Persis Solo akan digelar di Gelora Bung Tomo, Minggu (2/11/2025) pukul 19.00 WIB. Saat ini Persebaya bercokol di peringkat 10 klasemen sementara dengan koleksi 11 poin, sementara Persis Solo di posisi ke-17 dengan 5 poin.

Meski berada di dasar klasemen, bukan berarti tim pendiri PSSI asal Jawa Tengah ini akan seadanya menghadapi Persebaya.

Persebaya siap meladeni Persis Solo, mereka memulai latihan dengan materi umum yang disajikan Eduardo Perez.

Edu menjelaskan bahwa materi latihan dengan memberi menu dengan aspek berbeda dan umum “Eh, setiap hari kami mengerjakan sesuatu yang spesifik. Hari ini lebih ke model yang umum” terang Edu saat ditemui di lapangan C komplek Gelora Bung Tomo, Rabu (29/10).

Intinya, persiapan selama sepakan untuk match ini Edu menerangkan segala aspek dan kesiapan sepak bola disiapkan sebaik mungkin.

BACA JUGA  El-Classico Pekan Ke-8 Hadirkan Kuliner Surabaya-Jakarta

“Kami bekerja berkali-kali, finishing, dan aspek defensif kami mencoba untuk akhirnya kami mencoba untuk mengerjakan semuanya dalam seminggu” lanjutnya.

Edu merasa bahwa dengan bermain sembilan pemain saat melawat ke markas PSS merupakan kebangkitan Moral anak asuhnya. ” Moral kita mungkin naik usai mendapatkan poin setelah tampil dengan 9 pemain” ujarnya.

” Jadi, kami selalu menampilkan sisi negatifnya, tetapi juga memiliki sisi positif lainnya. Dan pekerjaan saya adalah selalu menganalisis permainan dan juga memancarkan aura positif kepada para pemain saya, karena mereka bekerja sangat keras” sambung Edu.

Edu sangat menghargai segala opini yang ada di munculkan Bonek atas capaian buruk Bajul ijo di tiga pertandingan. “No, I respect of course all the opinions (saya menghormati segala opini). Saya tidak membaca apa pun. Jadi, saya fokus pada pekerjaan saya. Saya bekerja untuk Persebaya 24 jam dan saya tidak punya waktu untuk membaca apa pun” ungkap pelatih asal Spanyol ini.

Edu tidak memaparkan secara detail apa penyebab green force gagal menang beruntun di tiga laga.

“Kami bekerja sangat keras untuk memenangkan tiga poin dan setiap pertandingan berbeda. Pertandingan terakhir tentu saja kami memiliki banyak hal yang ingin kami menangkan” paparnya

” Kami ingin menang tiga poin, dan akhirnya di pertandingan, kami harus bermain selama 60 menit dengan sembilan pemain, itu sulit, tetapi akhirnya tim dengan sembilan pemain menunjukkan semangat dan tentu saja kami bekerja sangat keras untuk kembali” jelasnya.

Secara otomatis Persebaya akan kehilangan Risto, Lelis dan Tata di laga klasik Perserikatan ini. ” Kami tidak tahu siapa yang akan bermain. Kami harus melakukannya sampai hari terakhir, tidak pernah memberi tahu susunan pemain. Jadi, kami punya satu skuad yang sangat bagus dan kami punya pemain untuk menutupi posisi-posisi ini” sambung Edu.

BACA JUGA  Persebaya Darurat Lini Belakang, Lelis Dan Tata Red Card, Peluang Pemain Alumni EPA Unjuk Gigi?

Persebaya sebenarnya memiliki satu bek kanan senior alumni binaan Persebaya, Koko Ari.

Didatangkan dari Madura United, Arek Kebraon ini masih belum merumput hingga pekan ke-10. Ini tentu menjadi sebuah kerugian bagi Persebaya, apalagi posisi bek kanan secara pengalaman alumni HBS ini sangat matang.

“Masih dalam proses penyembuhan. Kami sangat senang dengan perkembangannya, dan kita lihat saja nanti. Kita lihat saja dalam beberapa minggu ke depan. Tapi tentu saja saya selalu menunggu keputusan dokter dan pihak yang tepat karena ini adalah cedera yang perlu ditangani pada saat yang tepat” jawab Perez.

Tak hanya Koko Ari, Risto, bek yang didatangkan dari Dewa United ini juga dipastikan absen di beberapa laga ke depan. “Risto masih dalam perawatan dan mungkin kamu bisa bertanya kepada dokter soal penjelasan yang lebih baik” tutup Perez.

 

__________________

greenforce.co.id

tonirupilu/pre

yans.loss27/pho