Dicky Kurniawan Saat Mendengarkan Instruksi Pelatih Aji Santoso.

Gianyar, greenforce.co.id – Persebaya kembali ke jalur penentang gelar, setelah membungkam PS Sleman 1-0 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali (29/1/2022).

Gol semata wayang di cetak oleh Taisei Marukawa melalui assist Bruno Moriera yang merangsek masuk dari sisi kanan gawang Miswar Saputra di menit ke 50′.

Persebaya memiliki peluang penalti jika wasit Dwi Purba Adi Wicaksana asal Jawa Tengah melihat Taisei Marukawa yang dilanggar 2 kali di kotak penalti PS Sleman.

I Putu Gede pelatih PS Sleman mengatakan bahwa meski hasil yang tidak sesuai yang di harapkan, namun mantan pemain Persebaya itu mengatakan jika anak asuh-nya berhasil merepotkan Persebaya.

“Ciri khas PS Sleman tidak terlihat di babak pertama, di beberapa momen Persebaya tidak bisa maksimal, di satu kesalahan itu yang jadi masalah, intinya kami sudah cukup luar biasa, reaksi kami saat kebobolan itu harusnya di pakai di babak awal” Kata Putu Gede.

Persebaya dalam laga ini menampilkan kedalaman squad yang sedikit berbeda. Tanpa hadirnya 4 pemain yang di timnas dalam agenda FIFA Matchday, serta 3 pemain yang terpapar Covid-19, antara lain Akbar Firmansyah, Reva Adi Utama, dan Adi Setyawan, Aji mengatakan bahwa pertandingan tadi sangat berat.

“Menurut saya pertandingan tadi pertandingan yang super berat bagi kami, karena kami kehilangan 7 pemain, 4 untuk timnas dan 3 sedang karantina” Kata Aji.

Persebaya sehari sebelum pertandingan mendengar kabar bahwa hasil test Covid-19 menyatakan Akbar, Reva, dan Adi dinyatakan positif.

“Ini tadi kami menurunkan komposisi yang sedikit darurat, Arizky yang belum pernah main, saya beri waktu bermain, Alhamdullilah dia lumayan bagus” sambung Aji.

Pemandangan lain juga di masukannya Koko Ari Araya. Bek kanan alumni HBS klub internal Persebaya ini menepi selama 7 Bulan saat di Timnas.

BACA JUGA  Siap Hadapi Barito, Munster : "Kami Masih Berpotensi Untuk Juara"

Aji Santoso tergolong berani menurunkan pemain yang selama menepi tidak berlatih bersama tim. Aji juga mengatakan bahwa sebenarnya Koko Ari tidak masuk dalam lineup, namun dengan beberapa pertimbangan, mantan pemain Elite Pro Academy Persebaya ini diturunkan.

“Saya tidak ada pilihan lain, dia (Koko) sudah sembuh, jujur pemain belakang tinggal menyisakan Syaifudin, karena kondisi darurat, akhirnya saya sedikit memaksakan Koko” sambung Aji.

Koko dikatakan juga oleh pelatih asal Kepanjen ini cukup bagus, berani overlapping, passing, over running, meski selama 7 bulan tidak berlatih bersama tim.

Penampilan Dicky Kurniawan cukup menyita perhatian. Arek Tambak Wedi Surabaya ini menjawab tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Akselerasi pemain terbaik Soeratin 2019 ini mampu mengisi lini serang Persebaya. Dicky menggantikan Arsenio Valpoort di menit 70′, dengan menjalankan instruksi untuk berada di belakang Samsul Arif, membantu serangan.

“Itu sesuai rencana sebelumnya, ketika saya menempatkan Samsul di belakang striker, kalau seandainya kami mengganti Valpoort, menaikan posisi Samsul, Dicky akan mengisi posisi di belakang Samsul dengan free role” Jawab Aji

Penampilan Arsenio Valpoort masih menguji kesabaran Aji Santoso untuk melihat pemain asal Belanda ini.

“Meskipun ia tidak bisa cetak gol, yang patut kita syukuri, dengan adanya Arsenio juga kita bisa dapat 3 poin, meski sebenarnya tugas utama striker adalah mencetak gol, saya mesti harus bersabar untuk melihat Arsenio di pertandingan selanjutnya” Kata mantan bek kiri Persebaya itu.

(tr/tl)