Surabaya, greenforce.co.id. – Kemenangan Persebaya saat bermain melawan Arema FC dengan skor 2-3 di apresiasi oleh supporter-nya, Bonek Mania.
Kemenangan itu berdampak pada peristiwa kemanusiaan yang menelan korban sebanyak 135 nyawa, dan menjadi tragedi di sepak bola tanah air.
Apresiasi Bonek ini berupa kaos bagi seluruh pemain dan official. Forum diskusi Malem Seloso yang di prakarsai Cak Tulus dan Cak Acun ini sebenarnya telah membuat apresiasi apresiasi pembuat yang di pajang di lapangan Thor saat Persebaya latihan rutin disana.
Forum ini kemudian merambah pada clothing yang bertujuan bisa di gunakan oleh semua pemain dan official. Tercetuslah ide membuat kaos tersebut yang dibuka melalui purchase order (PO) selama seminggu, yang tak sengaja menembus 160 pemesan, dan kemudian ditutup oleh panitia.
Apresiasi ini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada punggawa Persebaya yang telah berjuang dalam tekanan luar biasa di markas Arema FC itu, dan menjadi pemenang 2-3 dimana selama 23 tahun Persebaya tidak pernah menang di Malang.
Penyerahan awal dilakukan di kafe Awiligar pada Andhika Ramadhani di Jalan Dharmahusada pada hari Rabu, (9/11). Penyerahan sekaligus yasinan dan tahlil 40 hari untuk korban Kanjuruhan dan (Alm) Faiz, Bonek asal Ngunut Tulunggagung yang menjadi korban di stadion itu.
Serah terima merchandise apresiasi yang dilakukan di kantor Persebaya, Senin (14/11) dan langsung di terima pemegang saham terbesar Azrul Ananda di dampingi official Persebaya.
Cak tulus memaparkan tujuan diadakannya merchandise tersebut. Pria yang lama di Jogjakarta itu mengatakan bahwa apresiasi ini bertujuan sebagai rasa syukur karena tim kebanggaan Bonek dan Bonita sebagai pemenang.
“Ini ada nama-nama pencetus ide di belakang pigura, dengan begitu bukan berarti kita tidak berhenti mengritik tim” kata cak tulus diterima tawa hadirin.
Azrul Ananda merasakan terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh supporter. Putra sulung mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, mengatakan bahwa ada 3 cita-cita yang dikutip dari pernyataan mantan manager Persebaya Chandra Wahyudi.
“Waktu juara liga 2 Chandra bilang, cita-cita saya ada 3. Pertama juara liga 1, kedua menang di Senayan, dan ketiga di Kanjuruhan” kata Azrul.
Dari ketiga cita-cita itu baru dua yang terjadi. “Insya Allah kalau waktunya tepat kita akan meraihnya (juara)” sambung pemilik brand AZA itu.
Azrul mengatakan bahwa tragedi Kanjuruhan menjadi pembelajaran semua pihak. “Kita bersyukur, disaat kita akan jatuh ke jurang, seperti ada yang menarik kita agar tak terperosok” lanjutnya.
Kaos ini kata Azrul akan di pigura sebagai kado kemenangan dan akan mengisi museum Persebaya yang juga berada di alun-alun kota Surabaya itu.
( tr / yl )
