SURABAYA (GF) “ Akhir kata, tim Persebaya Surabaya, para pemain bola harus ber-nyali, para penumpang selamat berpisah, sampai jumpa di penerbangan Citilink lagi, Salam satu nyali”
Wani, sontak se isi badan pesawat Citilink dengan nomer pesawat QG9485 berteriak lantang. Pesawat terbang Domestik ini menampilkan pantun di setiap pendaratan . Penerbangan yang membawa seluruh tim Persebaya dalam perjalanan pulang menuju Surabaya dari Banjarmasin (29/9/2019) kemarin menyisakan cerita dari seorang bonita yang menjadi pramugari di trayek tersebut.
Pantun ini diluncurkan oleh seorang bonek yang juga merupakan penumpang dalam penerbangan itu. Video itu di posting dan menjadi viral di berbagai akun pendukung dan sepak bola nasional. Lebih dari 24 ribu netizen, pemilik pramugari nama Lianawati Purdianto mendadak menjadi banyak netizen terkhusus bonek.
Dalam kesempatan wawancara melalui telepon, pramugari asli Surabaya ini meminta sangat suka dengan bek naturalisasi Otavio Dutra. “Saya suka sekali dengan permainan Dutra, Saat mempelajari ia memakai topeng karena mengurangi kompilasi lawan Persela di pertandingan Jogo Suroboyo , saya sedih sekali”. Pramugari yang akrab di panggil liana ini selalu mengikuti perjalan tim walau lewat televisi.
“Saya sering di ajak kawan-kawan bonita untuk nribun , tapi setiap saya dari Persebaya gak utama, pengen sekali saya melihat langsung”. Selamat menikmati melihat Persebaya walau dari layar kaca. Atmosfer stadion selalu cocok untuk diadakan. “Suami saya sering nonton ke Gelora Bung Tomo, saya cukup mendukung dari udara saja” lanjutnya.
Sebagai bonita liana juga memiliki idola di Persebaya. Selain Dutra ia juga mengidolakan Rendi Irwan dan Irfan Jaya. Dua pemain dari liga 2 membuat pramugari asal Surabaya Barat ini semakin menyukai Persebaya. “Kalau liat di tv saya ikut teriak-teriak sendiri, kadang sama suami kalo Persebaya main tandang, seru pokoknya mas” imbuh pemilik akun instagram @ lianalia01 ini.
Liana mengaku melihat Persebaya saat melawan Barito Putra lalu, “semoga tim pulang kembali dengan saya, saya mau mendukung ” kata pramugari yang sedang tinggal di tambak sumur Surabaya.
Di depan pintu masuk liana menyapa Irfan Jaya “Kok lemas mas?” tanya liana untuk “Iya kalah mbak”, jawab pemain bernomor 41 ini, “Gak apa apa mas! Semangat terus mas, semalam aku liat loh” ucap liana mengebu-gebu.
Liana pun sebenarnya ingin berfoto bersama pemain lain, namun sayang kompilasi pesawat pendaratan ia mengatur bagian belakang pesawat sehingga ia tidak bisa berfoto bersama idola-idolanya.
Dari situ liana dan seorang bonek yang di mengerti bernama Yanto bersama membuat pantun. Liana pun bersemangat dengan pantun yang menjadi bagian dari dukungan untuk kebanggaannya, maka kompilasi pendaratan , di akhir persetujuan standar penerbangan liana membaca pantun ini dengan penuh semangat dan rasa bangga.
Jika saya bisa nribun, saya akan membuat pantun spesial untuk Persebaya ”. “Senang rasanya bisa mendukung langsung walau cuma lewat pantun” tutup wanita di ujung teleponnya.