MARTAPURA (GF) Lanjutan liga shopee 2019 pekan 21 antara Persebaya versus Barito di stadion Demang Lehman Martapura (28/9/2019) menambah rangkaian catatan buruk perjumpaan dengan tim kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan ini.
Gol tunggal Barito di ceploskan oleh sundulan bola crossing oleh Rafael Silva menit ke 67′. Persebaya menguasai jalannya pertandingan sejak wasit Aprisman Aranda asal Sumatera Barat meniupkan peluit. Tercatat 7 peluang yang gagal di konversikan oleh David Da Silva dan Diogo Campos Gomes.
Persebaya bermain dengan agresif memanfaatkan lebar lapangan melalui kecepatan kedua sayap Oktafianus Fernando dan Irfan Jaya. Lapangan tengah dengan dirijen Aryn Williams mampu melakukan daya jelajah menyuplai bola untuk Campos dan David, namun, jeleknya kontur lapangan kerap membuat pemain sering kehilangan bola akibat laju bola yang tidak baik.
Dalam keterangan media, asisten pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro mengatakan bahwa Persebaya harus mengevaluasi finishing, tidak hanya itu, semua lini per lini akan di evaluasi. Abah Bejo menyebut 7 peluang yang ada, jika pemain depan memiliki penyelesaian yang baik tentu akan dengan mudah mengonversinya. Bejo juga mengakui bahwa faktor luck juga menjadi peran dalam kekalahan pemain yang mendominasi jalannya pertandingan.
Sementara, menurut coach Djanur, mantan pelatih Persebaya mengakui sepenuhnya bahwa Barito sangat beruntung dan mujur bisa keluar meraih tiga poin. “Jujur, kami beruntung malam ini, Persebaya mendominasi, tetapi hasil akhir kami yang beruntung” ujar pelatih yang mengantar Persebaya finish posisi ke 5 musim 2018 lalu.
Secara teknis tersebut juga di benarkan Gavin Kwan, bek sayap yang juga pemain nasional ini mengatakan bahwa pertandingan tidak mudah dan pemain mengalami kesulitan, “Kami sangat beruntung, benar yang di katakan coach Djanur, bahwa kami lebih luck“.
Dalam kesempatan terpisah, greenforce.co.id menemui coach Wolfgang Pikal. Pikal tidak menyebut bahwa lapangan bukan titik utama penyebab kekalahan ini. “Saya sudah tanya anak-anak bahwa mereka tidak mengeluhkan lapangan sewaktu latihan, artinya anak-anak sudah siap”. Pikal mengatakan bahwa finishing Persebaya akan menjadi menu utama dalam mempersiapkan laga selanjutnya. Secara skema dan kolektivitas tim sudah padu, tinggal peningkatan penyelesaian akhir saja, ungkap mantan asisten Alfred Riedl di tim nasional.