Surabaya , greenforce.co.id – Ketua Umum PSSI Eric Thohir hadir di komunitas supporter Persebaya, Jumat (3/3) di Warkop Pitulikur, Bagong Ginayan, Surabaya.
Menteri BUMN ini memaparkan visi misi dalam mengidentifikasi pendukung di Indonesia yang akan merancang sebuah pendukung jambore Indonesia.
Eric Thohir membawa cita-cita membangun sepak bola yang juga ada keterlibatan suporter. Berbekal kepiawaian manajerial sepak bola dan basket, Jambore yang diunggulkan Eric dapat menjadi komponen dalam upaya perbaikan sepak bola.
Eric Thohir datang bersama mantan Ketua DPP PSI Tsamara Armani dan perwakilan Official Persebaya Alex Tualeka. Mantan pemegang saham Internazionale Milano (Inter Milan) ini banyak memaparkan visi dan misi menahkodai PSSI ke depannya.
Eric menjelaskan bahwa pembangunan sepak bola secara industri harus melibatkan supporter. “Visi-misi saya sebagai ketua bukan saya, justru saya menjadi representasi komunitas sepak bola” ujarnya.
Dikatakan bahwa PSSI akan menawarkan Jambore kepada suporter untuk mewujudkan kesepakatan. “Transformasi sepak bola tidak akan terjadi selama tidak ada transformasi dari suporter” lanjutnya.
Eric mencontohkan sistem ticketing yang di kelola supporter. Dimana disana hak klub dan supporter seimbang, dan tidak memberatkan secara harga. Dengan catatan, System ini tidak di pegang oknum yang nantinya malah menghancurkan sepak bola nasional harapnya.
Kemajuan pesat sepak bola menjadikan sistem tata kelola di seluruh dunia bersaing. “Liga-liga di Asia, di Jepang, banyak mendatangkan pemain dari Asia tenggara, di Thailand, semua pemain Asia tenggara dianggap sebagai pemain lokal” terangnya.
“Artinya, liga kita akan menjadi liga kelas kambing, padahal ini nafas dan darah kita membangun sepak bola secara industri dan tim nasional” lanjutnya.
Sinergi antara Pemerintah, FIFA, dan komunitas sepak bola di rasa pria berusia 52 tahun ini sebagai tonggak memulai pembangunan sepak bola terbarukan tersebut.
“Mumpung Pemerintah, FIFA, dan komunitas sepak bola bersatu, yang selama ini telah dianggap sebagai kepentingan pribadi, yang diadu-adu antara FIFA, Pemerintah, dan masyarakat bola hanya sekedar kekuasaan” jelasnya.
Eric mencontohkan jam tayang sepak bola malam hari. Pemegang saham Persis Solo ini menceritakan bahwa surat FIFA yang mengatur jam kick off di dasari dari pasca pertandingan, mulai dari transportasi suporter dan hal-hal lain yang tidak dikehendaki.
“Masa orang disuruh nongkrong di pinggir jalan jam 10 malam, kan akhirnya terjadi hal-hal yang tidak di inginkan” paparnya.
Suporter Jambore yang ditawarkan, Eric sangat optimis hal itu bisa terjadi. Pemegang saham Oxford United ini mencontohkan sarasehan yang akan diselenggarakan 4 Maret 2023 di Surabaya besok.
Sarasehan yang membahas liga 1 dan liga 2 ini akan menghimpun kesepakatan jadwal dan mekanisme. “Liga 2 mau maju tapi di suruh hari utama Rabu, oke liga 1 senang, tapi amit-amit, kalau Persebaya turun liga 2 mau gak main Rabu?” Kata Eric diterima media tawa bangun.
“Saya optimis pasti bisa mengikat (pendukung) karena saya adalah mereka, yang saya belum optimis terjadi kesepakatan atau tidak,” pungkasnya.
———————
greenforce.co.id
Jurnalis : tonirupilu
Fotografer : yans.loss27