
Sidoarjo , greenforce.co.id – Pekan ke-10 menjadi pekan gelap Persebaya Surabaya. Bajul ijo kalah di depan pendukungnya sendiri. Kekalahan kedua di kandang ini menjadi puncak pendukung.
Persebaya unggul terlebih dahulu di babak pertama melalui Sho Yamamoto di menit ke 28′.
Babak kedua Rans mengubah strategi. Bermain awal dengan formasi 3-5-2 Rahmad Darmawan mengubah ke 4-3-3 yang di katakan Coach RD lebih efektif.

Dengan perubahan tersebut bek kiri Rans Edo Febriansyah menyamakan kedudukan di menit 64′. Serangan bertubi kedua tim terus mengalir. Persebaya melalui gelandang dan Winger mereka, selalu dead lock saat di depan gawang yang di jaga Wawan Hendrawan.
Rans Nusantara terus menggedor lapangan tengah dan pertahanan Persebaya yang tampak terbuka. Di penghujung waktu biasa, Edo Febriansyah mencetak brace -nya. Di depan Andhika Ramadhani, bek sayap itu menyambar bola di menit ke 89′ dan golll.
Epic Comeback Rans ini dikatakan Aji Santoso bahwa tanpa adanya Leo Lelis dan Risky Ridho berpengaruh besar di sektor pertahanan. “Tak ada leader di lini pertahanan, komposisi kami bisa dikatakan darurat” kata Aji.
Stiker Persebaya Silvio Junior menjadi sorotan pelatih asal Kepanjen itu. “Mau bola seperti apalagi, 1 meter di depan gawang tidak masuk, saya menyanyangkan kondisi itu” ujarnya.
Alta Ballah mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya telah berusaha secara maksimal, “ini harusnya jadi momen kami bangkit, itulah sepak bola, hasil belum berpihak kepada kami” kata putra Anthony Jomma Ballah ini.
Menanggapi kekalahan kedua di kandang, Aji mengatakan bahwa Persebaya telah kehilangan banyak poin, “kita lihat ke depannya seperti apa, target yang dicanangkan, kita kehilangan banyak poin” sambungnya.
Dengan tidak adanya komposisi ideal di sektor pertahanan, pertandingan ini praktis menurunkan pemain belakang yang baru semua. Lini belakang perlu mendapatkan perhatian yang lebih terang Aji.
“Tapi yang jelas, sebagai coach saya bertanggung jawab akan hasil ini” tegas Aji. Dalam masa jeda dua pekan ini menjadi PR Aji untuk membangun tim lebih solid saat melawat ke Malang di pekan ke-11.
Aji menuturkan bahwa Silvio Junior yang bertugas sebagai striker sangat mengecewakan. “Tugas seorang striker itu bikin gol, tapi tadi kalo leading 2-0 anak-anak akan percaya diri, tapi sayang peluang itu gagal” keluh Aji.
Di dalam masa jeda ini di sampaikan juga bahwa akan ada evaluasi. “Semua bisa di evaluasi, bisa pelatih, bisa pemain, dan yang lain, pasti akan di evaluasi semuanya” tambahnya.
Aji menutup pers dengan menyatakan apapun yang memutuskan manajemen. “Yang jelas sebagai pelatih saya bertanggung jawab. Tetapi perjalanan bisa dilihat, dengan komposisi tadi bagaimana, tapi saya tegaskan, sebagai pelatih saya bertanggung jawab” tutupnya.
( tr / yl )