Aji Santoso Saat Melakukan Briefing Kepada Pemain Persebaya Di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (2/4/2021)

Cikarang, greenforce.co.id – Di tinggalnya 4 pemain pilar ke tim nasional, Persebaya mengalami kekalahan ke 4 dari 6 pertandingan yang telah dijalani.

Pekan ke-6 BRI Liga 1 bertindak sebagai tuan rumah menjamu PSIS Semarang, Persebaya justru kecolongan dengan gol cepat di babak pertama. Skor akhir 2-3 untuk kemenangan PSIS Semarang.

Gol PSIS pertama di ceploskan oleh Fandi Eko Utomo menyusur tanah di menit ke 14′. Bruno Silva memperlebar jarak dengan sepakan rebound 3 menit selang gol pertama Fandi Eko. Persebaya terus keluar menekan, dengan tusukan Bruno Moriera ke area 16 meter Jandia Eka Putra, sepakan Bruno menjadi gol bunuh diri yang dilakukan Walace Costa di menit 25′.

Persebaya terus menekan di babak kedua. hearts keadaan tertinggal 1 gol Dari PSIS, Wasit Nusur Fadilah menunjuk Titik putih KARENA mendapati Jose Wilkson handsball . PSIS membuat margin 2 gol dengan sepakan penalti Jonathan Cantilana disisi kiri gawang Andhika.

Menit ke 60′ praktis Persebaya mengurung PSIS Semarang. 1 gol di penghujung waktu normal oleh Johan Yoga membuat skor semakin tipis. Sayangnya, wasit asal DKI Jakarta itu hanya memberi injury time selama 3 menit, dimana banyak pemain psis kill the game dengan ‘tumbang’ di lapangan.

Andhika Ramadhani yang menjadi kiper ketiga Persebaya melakoni debut di kompetisi resmi.

“Penjaga gawang kami sama sekali dia belum ada pengalaman di kompetisi” ujar pelatih berusia 51 tahun itu.

“Dalam pertandingan tadi berjalan cukup seru dan berimbang, babak kedua kami banyak menekan tetapi gol ketiga membuat mental kami jadi turun” kata Aji Santoso.

Aji Santoso menyoroti gol-gol yang terjadi akibat kesalahan pemain belakang. Gol PSIS terjadi tidak melalui proses serangan melainkan kelemahan lini belakang Persebaya.

BACA JUGA  Arema Boleh Cetak Banyak Gol,Lawan Persebaya Nanti Dulu

“Gol yang tercipta bukan dari proses kombinasi serangan tim lawan, melainkan melalui kesalahan kami sendiri, penjagaannya kurang disiplin, dan memang dengan tidak adanya 5 pemain yang ke timnas, kami sangat terasa” sambungnya.

Persebaya kurang berani di awal pertandingan dan kurang berani keluar menekan. Samsul Arif mengatakan bahwa “dua gol di babak pertama sedikit menggangu mental kami” kata mantan pemain Barito Putra ini. “Saya pikir kita harus belajar memperbaiki mentalitas kita ke depan” tandas Samsul Arif.

Pasca melawan PS Sleman Jose Wilkson mengatakan ke Aji bahwa pemain asal Brasil itu tidak bisa full bermain 90 menit karena kondisi kurang fit.

“Wilkson sendiri menyampaikan kalau kondisinya tidak bugar kalau bermain dari awal, maka dari itu saya memainkan Wilkson 45 menit, tujuan saya biar dia maksimal” kata pelatih yang juga mantan pemain Persebaya ini.

Persebaya di pertandingan ini banyak menurunkan pemain yang kebanyakan bukan starter. Hal ini karena beberapa pilar utama tim di timnas, maka banyak nama baru yang mengisi starting eleven klub berjuluk Bajul Ijo itu.

“Cukup sulit dengan tidak adanya pemain inti termasuk si Ali Sessay dalam kondisi cedera” masih kata pelatih asal Kepanjen Malang ini.

Juru taktik CEO SSB Asifa ini terus memberi saran kepada federasi terkait pemanggilan pemain yang dapat merugikan tim dikala sedang membeli.

“Pertadingan-pertandingan timnas, seharusnya kompetisi tidak boleh main, itu akan merugikan tim, bukan karena kalah, seharusnya jadwalnya FIFA matchday itu jauh-jauh hari itu sudah ada, bagaimana mengatur jadwal supaya tidak bentrok kompetisi dengan timnas”.

Aji Santoso akan membenahi sisi pertahanan Persebaya dalam lanjutan kompetisi BRI Liga 1 seri 2 di Jawa Tengah.

BACA JUGA  Persebaya vs Persik 2024: Tanpa Bruno, Persebaya Siap Ladeni Persik Kediri

“Setiap pertandingan kami tidak pernah clean sheet, perbaikan utama adalah sisi pertahanan” tutup aji.

(tr)