pertandingan tersisa, dengan sisa lawan yang boleh jadi cukup merepotkan nantinya, maka tak ada kosakata yang pas untuk menggambarkan perjalanan Persebaya ke depan selain : Realistis.
Ya, Realistis.
Dengan sisa pertandingan super berat dan “sisa-sisa” amunisi pemain, maka berharap agar Persebaya melakoni pertandingan dengan gagah berani serta fighting spirit yang tinggi tentu adalah sebuah kewajiban. Sebab jika dipikir secara logis, sisa pertandingan yang bakal dijalani Persebaya, tak mungkin memberikan banyak poin maksimal untuk Persebaya. Itulah sebabnya, mulai nanti malam, semua jajaran tim harus menganggap bahwa setiap game ke depannya adalah pertarungan hidup mati. Tak ada kata lain kecuali : Hindari sebisa dan sebanyak mungkin dari kekalahan — jikalau merasa sulit untuk mendapatkan kemenangan!
Di tabel di bawah ini, saya membuat prediksi poin yang diraih Persebaya ke depan. Dengan 29 poin saat ini, maka mau tak mau harus banyak memaksimalkan kemenangan saat bertanding di kandang untuk boosting point di liga. Kemenangan melawan Persija, Bhayangkara dan PSIS di kandang tentu sangatlah penting untuk menambah poin, sementara melawan PSM dan Madura united walaupun sama-sama di kandang, namun boleh jadi kita harus realistis dengan perbedaan kualitas pemain. Sudah pasti, mendapatkan 1 poin saat menghadapi mereka tentu adalah harga yang patut diapresiasi, meski kita terus berharap agar Persebaya tetap meraih poin penuh kala di kandang.
Intinya adalah, memaksimalkan poin di kandang dan meminimalisir kekalahan saat bertandang. Itu adalah satu-satunya cara agar Persebaya tak terdegradasi musim depan ke Liga 2. Sanggup? Haqqul Yaqin, bisa!
Dengan hitungan saya di bawah ini, akan tercapai 12 poin tambahan di pertandingan sisa, maka persebaya akan meraih 41 poin di akhir Liga. Nah, jikalau merujuk pada klasemen akhir Liga 1 musim lalu, poin 41 diraih oleh Persib Bandung yang berada di posisi 13. Cukup menegangkan sebenarnya, namun cukup untuk sekadar tak degradasi.
Jadi? Mau realistis tapi tetep berjuang. Atau realistis tapi, yowes sakkarepe bah menang bah kalah. Sing pasti, semua Keputusan ada di tangan masinis kereta Tua berumur 91 tahun tersebut.
Ok, Jol?
By cak beted