Kecintaan pada Persebaya selalu menghadirkan sosok yang luar biasa. Persebaya di cintai banyak masyarakat dengan segala latar belakang dan profesi, termasuk Pilot.
Cak Agus, begitu sapaan percontohan keseharian dalam sebuah perilaku swasta nasional ini. Pilot yang telah lama mendedikasikan diri pada penerbangan, membawa dirinya menjadi pilot senior di maskapai tersebut.
Capt Agoes Surijanto begitu nama lengkapnya. Bukan sosok sembarangan yang dihadirkan saat ini sebagai gagah-gagahan keberadaan Bonek. Pilot alumni ITS Surabaya ini pernah merasakan kompetisi internal Persebaya saat masih di Karanggayam.
Pilot berusia 50 tahun ini pernah bercita-cita menjadi pemain Persebaya. “Saya pernah ikut seleksi Soeratin jaman dulu sekitar tahun 1982, saya posisi sayap kiri (Winger) di Sasana Bhakti” ungkap Capt yang berdomisili di Tangerang, Banten saat ini.
Jadwal penerbangan yang padat, Capt Agoes selalu menyempatkan melihat Persebaya di GBT, jika sehari sebelumnya jadwal terbang tidak RON (Remain Over Night : Pesawat yang menetap atau menginap di bandara disebut dengan istilah Remain Over Night , yang disebabkan pesawat tersebut baru memiliki jadwal penerbangan lagi pada keesokan harinya, Merah).
“Kalau jarak tidak masalah saya, pokoknya sehari sebelum match di GBT saya ke Surabaya langsung, kalau lelah enggaklah, Persebaya ini gak bikin capek” terang Captain lulusan Australia ini.
Menjadi Bonek di lingkungan kerja yang bertemu banyak orang, Captain Agoes selalu membawa atribut Persebaya dimanapun berada. Atribut itu tidak di gunakan di pesawat, melainkan di keseharian saat di hotel, atau saat berada di luar negeri.
Kecintaan pada Persebaya ada sejak kanak-kanak cerita Captain kelahiran 1968 ini. Di Surabaya Capt Agoes berdomisili di bilangan Surabaya Utara. Lingkungan dan keluarga melatihnya agar dekat dengan Persebaya, namun sayang, cita-cita menjadi pemain Persebaya harus terhenti seiring berjalannya waktu.
Captain Agoes sosok pilot yang tak bisa di jauhkan dari sepak bola. Ayah 4 orang anak ini memiliki putra yang juga berprofesi sebagai pilot. “Ada yang main sepak bola, di internal Persikota Tangerang, seleksi Elite Pro-Academy untuk Persita gagal, nih sekarang nyoba jadi pilot juga” kata Capt sambil tertawa.
Sebagai pilot, Capt Agoes tidak menghiraukan sentilan dari lingkungan pekerjaan yang melihat Bonek sebagai sesuatu yang minor. “Saya bangga jadi Bonek, saya cinta Persebaya secara utuh, jadi kalau ada yang bilang saya Bonek sejati, ya begitulah keadaannya” sambungnya.
Pengalaman selama mbonek saat menjadi pilot adalah membeli tiket di menit akhir. “Kita ini jadwal terbang selain sudah terjadwal juga bisa berubah sewaktu-waktu, nah tiket ini kadang nyantol kadang enggak, kalau nyantol, menuju GBT dengan waktu yang super mepet itu penuh perjuangan” terangnya.
Sebagai pilot senior dengan jam terbang yang bejibun , hal itu mengantar Kapten pengagum Dullah Rahim (Niac Mitra) ini keliling di langit Nusantara. Hampir semua klub pernah diantar oleh Capt Agoes. “Saya hanya belum pernah membawa Persebaya” ungkapnya.
Meski demikian, kapten Agoes merasa Persebaya ada di dalam hati. “Ya siapa tahu nanti rejeki saya kedapatan jadwal terbang bersama Persebaya saat away” harapnya.
“Saya sering terbang di atas GBT, pernah saat ada laga, saya merinding lihat ke bawah, stadion itu full house, dan hijau” kata Captain dengan bangga.
Di akhir dialog, Kapten Agoes berharap capaian Persebaya di musim ini sesuai target management. Sebagai orang Surabaya, Captain juga mendorong semangat anak-anak muda Surabaya yang mengikuti Liga Persebaya. “Saya suka sama Marselino, dia produk internal Persebaya yang luar biasa” ujarnya.
Apapun bentuk dukungan supporter Persebaya, capt Agoes mengatakan bahwa sesama pecinta Persebaya pasti memiliki tanggung jawab yang sama menjaga nama Persebaya dan Bonek itu sendiri.
_________________________
greenforce.co.id
Jurnalis : Toni Rupilu
Fotografer : yans.loss27