Cak Mustakim Ketua RW IV Kelurahan Tambak Rejo, Kecamatan Simokerto, saat bersama Presiden Persebaya Azrul Ananda di Gelora Delta Sidoarjp. (Dok Mustakim)

SURABAYA, GREENFORCE, Mustakim boleh jadi satu-satunya ketua RW yang berjiwa Persebaya total. Pria yang akrab di panggil cak takim ini seorang ketua RW IV Kelurahan Tambak Rejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya. Cak takim mudah ditemui di kediamannya di Jl. Kenjeran 11 3A/BL.2.

Cak takim seorang bonek sejak kanak-kanak. Keseharian pak RW ini tak lepas dari atribut Persebaya dimanapun dan dalam kesempatan apapun.

“Saya selalu memakai atribut, baik itu jersey atau pakaian yang bernuansa wani dan Persebaya” kata ayah 3 anak ini.

Cak Takim sedang melakukan fogging di wilayah nya. (Dok Mustakim)

Tak hanya itu, pak takim mendesain kantor / sekretariat RW dan rumah dengan warna-warna serta lukisan Persebaya. “Saya dikenal warga dan RW-RW lain sampai Kecamatan sebagai ‘RW Bonek’, itu karena mereka tahu kedekatan saya dengan hampir seluruh pemain” imbuhnya. Sebagai kepala lingkungan masyarakat, pak takim memimpin 5 RT (Rukun tetangga) di wilayah RW IV tersebut.

“Ada Sekitar 500 kepala keluarga di lingkungan saya, kalau jiwa-nya ada ribuan” ujar pria berusia 48 tahun ini.

Pak takim patut mendapatkan apresiasi, dengan kepemimpinanya RW IV Kelurahan Tambak Rejo ini masuk 150 besar kampung smart city (Surabaya Smart City) di tahun ini. Raihan ini adalah kali pertama kampung yang mengitari pemakaman rangkah ini dalam acara yang di prakarsi Pemerintah Kota Surabaya.

Cak Takim bersama PKK dan Karang-Taruna RW IV di Depan Gapura Kampung Peraih 150 Besar Surabaya Smart City 2020. (Dok Mustakim)

“Alhamdullilah sejak saya memegang RW ini, saya bersama warga berhasil merubah dari status kampung kumuh ke kampung swadaya, semua menjadi bersih, kami rutin mengadakan fogging, dan banyak kegiatan dari masyarakat dan untuk masyarakat” sambungnya.

“Prestasi ini saya bangga, sebab walau saya di kenal sebagai bonek, saya bisa membuktikan bahwa bonek juga mampu menjadi leader untuk masyarakat dan lingkungannya” kata pria bertubuh gempal ini.

Mustakim benar-benar gambaran bonek yang utuh. Ide dan aksi nya untuk hal positif tak pernah surut. Tidak hanya sebagai peraih 150 besar, di bawah pimpinannya, pak takim berhasil membuat RW IV wilayahnya nol terpapar Covid-19.

Cak takim memiliki jiwa sosial yang luar biasa. Di kesempatan greenforce.co.id  mewawancarai di sekretariat, berdecak kagum dibuatnya. Dalam masa pandemi, dimana segala aktivitas berhenti terutama aktiitas sekolah, cak takim berinisiatif membuat hot spot wifi gratis di wilayahnya. Hal itu agar seluruh warga dapat akses internet dan program belajar online bagi pelajar bisa efektif.

Bakti Sosial dan Penyerahan Sembako Bagi Warga Kurang mampu di wilayah RW IV. (Dok Mustakim)

Upaya cak takim mendapat apresiasi dari berbagai media massa. Harian Surya dan Jawa pos serta tabloid Pemkot mengapresiasi gebrakan internet gratis serta bakti sosial swadaya bagi masyarakat kurang mampu di wilayahnya.

Menjadi pendukung Persebaya tentu memiliki tanggung jawab secara pribadi menjaga dan terus membangun stigma positif dengan segala cara kata adik (Alm) mantan lurah Sidotopo ini.

Kedekatan pak takim dengan hampir seluruh pemain Persebaya tak membuat ketua RW ini menjadi semaunya. Ada cerita yang membuat decak kagum pada mantan pembina bonek “AKUR” (Arek Kuburan Rangkah) ini.

Pak takim pernah diberi jersey oleh M.Hidayat dan M.Alwi. kedua jersey tersebut match worn alias orisinil yang dipakai pemain saat berlaga. Pak RW ini meminta ijin akan melelang kedua jersey, dimana hasil dari lelang tersebut akan di belikan sembako dan di distribusi untuk warga kurang mampu di wilayahnya.

Kedua pemain gelandang Persebaya ini langsung meng-iya-kan ide tersebut. Pak takim membelanjakan 250 kg beras, minyak goreng, gula, telur, dan sabun. Bersama karang-taruna dan PKK sembako di distribusikan langsung kepada warga kurang mampu.

“RW saya dulu ini sebagai lumbung bantuan sosial, sekarang alhamdullilah sudah berubah, dan dengan swadaya kami mampu mencukupi kebutuhan dasar bagi masyarakat saya, walau tak besar nilainya, tapi setidaknya kami tidak seperti dulu” tambah pria yang dekat dengan Fandi Eko Utomo ini.

Bersama Warga dan PKK cak Mustakim memakai t-shirt Bonek dalam segala kesempatan. (Dok Mustakim)

“Coba sampean lihat, disini sampean merasa ngeri tidak?, kita di kelilingi makam, tapi kami bersama warga menyulap daerah ini terang-benderang dan bersih, ada taman, ada posko karangtaruna, balai untuk anak-anak daring dan banyak lagi”.

Gapura Kampung wilayah cak takim menjadi ketua RW-nya. (Dok Mustakim)

“Saya mengajak dan mendorong adik-adik bonek untuk terus berkarya dengan apa saja yang di miliki, bermanfaat bagi masyarakat, dan itu akan lama-kelamaan menghilangkan pandangan buruk kita sebagai bonek” tutup cak takim. (tr)