Surabaya, greenforce.co.id – Persebaya harus takluk di kandang oleh seteru klasik mereka Persija Jakarta.
Bermain dihadapan pendukungnya, Bajul ijo kalah 3-1 oleh Macan Kemayoran di Gelora Bung Tomo, Surabaya, Sabtu (18/10/2025).
Kekalahan ini sekaligus pecah telur Persija menang di Surabaya. Sejak Persebaya kembali ke liga utama di tahun 2017, Persija kesulitan menang di stadion Bung Tomo.
Pertandingan berjalan seru. Kedua tim saling jual beli serangan. Persija bermain lebih efektif dengan serangan yang dibangun dari segala lini.
Dengan permainan merata dua gol Persija dicetak pemain belakang dan satu gol pemain tengah. Babak pertama, gol pertama mereka dicetak Dony Tri Pamungkas menit ke-21 dan, penghujung waktu jedah Jordi Amat melebarkan jarak menjadi 2-0
Babak kedua, Persebaya meningkatkan intensitas serangan. Saking sengitnya, banyak insiden ketegangan kecil diantara kedua pemain.
Ditengah serang menyerang, Persija mencetak gol tambahan sekaligus penutup kran gol mereka melalui Allano Brendon menit ke-73.
Persebaya memperkecil jarak melalui Leo Lelis menit ke-78, kendati begitu, Persija memiliki banyak peluang yang membentur tiang gawang yang dijaga Ernando Ari.
Kekalahan ini direspon Eduardo Perez. “Saya rasa ini adalah satu pertandingan antara dua tim yang sangat kuat dan akhirnya dalam beberapa situasi mereka lebih sukses” kata Edu di post match press conference di GBT.
“Akhirnya ketika ketika kami akan bertanding, bagi saya satu pertandingan antara dua tim yang sangat bagus yang ingin kami menangkan, kedua tim juga, ya tapi pertandingannya adalah pertandingan tingkat tinggi dan kami tidak beruntung hari ini untuk mencetak tiga poin tambahan” jelasnya.
Eduardo tidak menjawab saat ditanya apakah wasit berat sebelah. Pelatih asal Spanyol ini mengatakan tidak memikirkan hal itu, “saya tidak memikirkan hal tersebut, saya tidak pernah bicara soal itu” imbuhnya.
Irfan Wahyu Janarko memang dicemooh Bonek disetiap keputusan dirinya yang dianggap timpang.
Edu mengakui keunggulan Persija secara tim. “Saya rasa bagi saya, dua tim yang sangat kuat. Oke, akhirnya, terkadang pertandingan ditentukan untuk set pieces, terkadang untuk satu penalti atau satu tembakan. Tentu saja, tentu saja kami akan menganalisis pertandingannya” paparnya.
Pertandingan klasik ini kedua tim sama-sama ingin memenangkan pertandingan, hal itu disebut Edu “Kami tahu kami perlu meningkatkan diri, tetapi bagi saya, kedua tim ini ingin menang hari ini” ungkapnya.
“Kami sangat sedih hari ini, tentu saja kami ingin memberikan poin besar kepada para penggemar kami dan memenangkan pertandingan hari ini, tetapi anda tahu dalam sepak bola tidak ada ingatan, jadi mulai besok, hari ini, tentu saja kami akan merasa sangat buruk, tetapi besok ya kami harus bersama aura positif dan saya mulai bekerja sangat keras untuk laga berikutnya” sambung Edu.
Diego Mauricio menjalani debut di laga klasik ini. Pemain asal Brasil itu masuk menggantikan Dime Dimov.
“Saya perlu memainkannya kepada para pemain. Jadi, saya selalu perlu memutuskan siapa yang bermain dan siapa yang tidak” tegas Edu.
“Saya bukan pemain biasa, akhirnya pelatih yang selalu bermain dan tidak bermain, tentu saja saya yang memutuskan siapa yang bermain karena saya menganalisis tim, saya melihat tim, akhirnya saya memilih yang terbaik” lanjutnya beralasan.
“Tidak banyak yang bisa kami katakan, tapi kami merasa sedih atas kekalahan hari ini” kata Edu meminta maaf pada Bonek.
Edu juga mengatakan bahwa dirinya tidak mendengar saat Bonek bernyanyi menghujat permainan Persebaya yang buruk. “Saya tidak, saya tidak mendengarkan itu. Saya tidak mendengarkan itu. Saya fokus pada apa yang terjadi di lapangan” kata Edu meyakinkan.
” Jadi tentu saja saya menghormati semua pendapat, tapi ketika saya di lapangan, saya fokus” tutupnya.
_____________________
greenforce.co.id
tonirupilu/pre
yans.loss27/pho





